Jakarta, CNN Indonesia --
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berharap
all Indonesian final dapat terjadi di setiap turnamen badminton kelas dunia seperti yang terjadi di
Denmark Open 2019.
Marcus/Kevin mempertahankan gelar Denmark Open setelah mengalahkan
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan 21-14 dan 21-13 pada babak final.
"Kami senang bisa menang. Tidak mudah buat kami untuk mempertahankan gelar di sini. Karena lawan di sini kuat-kuat semua. Ini merupakan berkat buat kami," ujar Marcus dikutip dari situs resmi PBSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami senang karena beberapa turnamen bisa all Indonesian final. Saya harap bisa seperti ini terus. Di pertandingan hari ini kami menikmati permainan dan melakukan yang terbaik," timpal Kevin.
Sebelum Denmark Open 2019, Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra sudah bertemu sebanyak empat kali di final sepanjang tahun ini, tepatnya di Indonesia Masters, Indonesia Open, China Open dan Jepang Open.
 Marcus/Kevin meraih gelar juara keenam sepanjang tahun 2019 di Denmark. (Dok. PBSI) |
Penampilan prima Marcus/Kevin pun diakui oleh Ahsan/Hendra yang harus menelan kekalahan kelimadari pasangan pelatnas PBSI itu pada tahun ini.
"Mereka tampil bagus seperti biasa. Kami juga banyak ketekan terus dari awal," kata Ahsan.
[Gambas:Video CNN]The Minions kini sudah mengumpulkan enam gelar sepanjang 2019. Sementara The Daddies yang menempati peringkat kedua dunia mengoleksi tiga gelar tahun ini.
Indonesia membawa pulang dua gelar dari ajang Denmark Open. Selain berjaya di nomor ganda putra, kesuksesan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memastikan Indonesia menjadi juara umum pada ajang kelas 750SS tersebut.
"Bisa menang hari ini tentu senang sekali, ini merupakan gelar pertama kami setelah satu setengah tahun berpasangan. Dan tentu ini akan membuat kami percaya diri di turnamen berikutnya," tutur Praveen mengenai kemenangan atas Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.
Selanjutnya para pebulutangkis Indonesia akan berlaga di ajang Prancis Open 2019 yang dimulai pekan depan.