Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan penyerang asal
Kolombia, Faustino Asprilla, mengaku pernah mencegah pembunuh bayaran menyudahi hidup mantan kiper
Paraguay, Jose Luis Chilavert.
Dua pemain legenda tersebut pernah bertemu dalam sebuah pertandingan kualifikasi
Piala Dunia pada 1997.
Pertandingan berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Paraguay. Asprilla dan Chilavert harus menyudahi pertandingan lebih cepat dibanding pemain lain karena mendapat kartu merah setelah berselisih dalam pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan kanal TelePacifico, Asprilla mengaku perselisihan dengan Chilavert di dalam lapangan berbuntut panjang.
 Faustino Asprilla dan Jose Luis Chilavert terlibat keributan di lapangan pada kualifikasi Piala Dunia 1998. (AFP PHOTO) |
Setelah pertandingan, Asprilla mengaku mendapat telepon dari seorang pembunuh bayaran yang bertanya kepadanya untuk membunuh Chilavert.
[Gambas:Video CNN]"Apa? Apa kamu gila? Kamu akan menghancurkan sepak bola Kolombia, kamu tidak dapat melakukannya. Tidak, tidak. Yang terjadi di lapangan tetap berada di lapangan," kata Asprilla ketika si pembunuh bayaran menanyakan soal nyawa Chilavert dikutip dari
ESPN.
Asprilla adalah salah satu nama tenar dalam sepak bola Amerika Selatan pada tahun 1990-an, begitu pula dengan Chilavert yang dikenal memiliki kemampuan mencetak gol.
Kolombia dikenal sebagai salah satu negara di Amerika Selatan yang memiliki kesebelasan cukup kuat. Kendati demikian, sepak bola di negara tersebut ditengarai memiliki hubungan erat dengan bos narkoba.
Salah satu cerita kelam mengenai sepak bola Kolombia terjadi setelah skuat La Tricolor tersisih di Piala Dunia 1994. Bek timnas Kolombia, Andres Escobar, yang mencetak gol bunuh diri dalam laga penentuan melawan Amerika Serikat di fase grup, tewas setelah ditembak di luar sebuah bar dekat Medellin, Kolombia.
(nva/jun)