Jakarta, CNN Indonesia -- Federasi Sepak bola Malaysia (FAM) masih belum memberi komentar soal dugaan pengeroyokan suporter
Timnas Indonesia di
Malaysia yang berbuntut tanda pagar #GanyangMalaysia.
Pihak FAM hanya mengatakan bakal merilis pernyataan resmi mengenai dugaan tindakan tak terpuji yang melukai
suporter Timnas Indonesia di Malaysia.
"Kalau ada
statement, kita akan
publish di fb [facebook] dan
website FAM, terima kasih," tulis petugas media FAM, Wan Fakhrul Bakar, menjawab pertanyaan
CNNIndonesia.com melalui Whatsapp.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia juga sudah menghubungi Ketua FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin, melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp pada Jumat siang. Namun hingga kini belum ada respons dari Ketua FAM.
 Ilustrasi suporter Indonesia di Stadion Nasional Bukit Jalil. (CNN Indonesia/Nova Arifianto) |
Kasus dugaan pengeroyokan suporter Timnas Indonesia mulai menjadi bahasan netizen pada Kamis (21/11), setelah rekaman video viral di lini masa media sosial, atau dua hari setelah pertandingan Malaysia vs Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
[Gambas:Video CNN]Dugaan pemukulan tersebut menuai respons netizen yang mempopulerkan tanda pagar #GanyangMalaysia.
PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga mendesak pihak penyelenggara di bawah FAM dan pemerintah Malaysia minta maaf terkait dugaan insiden tersebut.
Menpora Malaysia Syed Saddiq baru memberikan tanggapan dengan membuat pernyataan yang meminta polisi menyelidiki dugaan pengeroyokan sembari menjawab pertanyaan warganet Indonesia.
Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur menuturkan telah menyampaikan nota protes kepada Malaysia terkait dugaan pengeroyokan yang dialami suporter Indonesia di kawasan Bukit Bintang.
(nva/bac)