Jakarta, CNN Indonesia -- Suporter timnas Vietnam dan Myanmar yang bertandang ke
Malaysia ternyata pernah menjadi korban tindak kekerasan.
Sebelum pengeroyokan kepada suporter Merah Putih yang terjadi jelang laga
Malaysia vs Indonesia pada
Kualifikasi Piala Dunia 2022, fan-fan negara ASEAN juga pernah menjadi korban ketika mendukung tim kesayangan berlaga melawan Harimau Malaya.
Malaysia vs Vietnam di Piala AFF 2014
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamalludin, meminta maaf kepada suporter Vietnam yang menjadi korban serangan di Stadion Shah Alam pada Piala AFF 2014. Ketika itu Malaysia menjamu Vietnam dalam laga semifinal pertama.
Ketika pertandingan berlangsung sekelompok pendukung tim tuan rumah menyerang suporter tamu dengan lemparan botol. Menurut laporan
Starits Times, satu fan Vietnam mengalami luka dan pihak kemanan menangkap lima orang.
 Cerawat menjadi salah satu barang yang dilempar oleh suporter Malaysia ke arah suporter Indonesia. (AP Photo/Vincent Thian) |
Malaysia vs Myanmar di SEA Games 2017Penyerangan kepada suporter tamu kembali terjadi di Malaysia yang menjadi tuan rumah SEA Games 2017. Dua fan Myanmar dipukul dan ditendang di bagian muka dan badan. Salah satu korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
[Gambas:Video CNN]Dikutip dari
Channel News Asia, sebelum laga melawan Myanmar, fan Malaysia juga meneriakkan yel-yel cacian yang ditujukan kepada timnas Singapura pada SEA Games ke-29.
Malaysia vs Myanmar di Piala AFF 2018Aksi penyerangan warga Malaysia kepada pendukung timnas Myanmar kembali terjadi pada Piala AFF 2018. Sekitar 20 orang fan Myanmar, pria dan wanita, yang sedang menunggu bus di Kuala Lumpur diserang secara fisik dan verbal oleh 30 orang Malaysia.
Fox Sports Asia menyebut beberapa korban mengalami cedera serius dan harus dilarikan ke rumah sakit. Selain itu telepon genggam dari fan Myanmar juga dirampas.
Menurut penuturan jurnalis Malaysia, penyerangan terhadap suporter tandang kerap dilakukan di luar komplek stadion.
"Sebaiknya suporter [Timnas Indonesia] lebih berjaga [hati-hati] di luar stadion, tetapi kalau di dalam biasanya tidak ada apa-apa. Di luar harus hati-hati, karena pernah ada kejadian pemukulan ketika Malaysia menjamu Myanmar," kata Zulhilmi Zainal yang bertugas di Goal.com Malaysia kepada CNNIndonesia.com.
(nva/jal)