Suporter Indonesia Ungkap Detail Pengeroyokan di Malaysia

CNN Indonesia
Kamis, 28 Nov 2019 15:46 WIB
Dua suporter Indonesia Fuad Naji dan Yovan Restu bercerita mengenai peristiwa pengeroyokan yang dilakukan oleh suporter Malaysia.
Ilustrasi pertandingan Malaysia vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022. (AP Photo/Vincent Thian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Suporter Indonesia yang menjadi korban pengeroyokan suporter Malaysia, Fuad Naji bercerita secara detail peristiwa nahas yang menimpanya bersama Yovan Restu di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Selasa (19/11) dini hari.

Peristiwa pengeroyokan ini terjadi satu hari jelang laga Malaysia melawan Timnas Indonesia dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.  

Dijelaskan Fuad, pengeroyokan terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari setelah ia dan 14 rekan suporter Timnas Indonesia lainnya selesai makan di kawasan Bukit Bintang dan hendak kembali ke hotel menggunakan taksi online. Namun ketika Fuad sudah berada di dalam taksi, Yovan yang masih berada di depan pintu taksi ditarik lima sampai tujuh orang yang menggunakan pakaian bebas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sekelompok orang itu, Fuad dan Yovan yang tidak menggunakan atribut timnas ditanya apakah mereka orang Indonesia atau Malaysia. Keduanya juga diminta untuk berbicara bahasa Melayu namun memilih tidak menjawab.

Suporter Indonesia Ungkap Detail Pengeroyokan di MalaysiaDua suporter Indonesia saat bertemu dengan Sesmenpora Gatot S Dewa Broto. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
"Kemudian terjadilah pemukulan yang teman-teman lihat di sosial media. Itu benar saya dan Yovan yang menjadi korbannya, dan juga perampokan paspor, handphone, dan dompet saya," jelas Fuad usai bertemu dengan Sesmenpora Gatot S Dewa Broto di Kantor Kemenpora, Kamis (28/11).

Menurut Fuad, para pelaku bekerja secara berkelompok dan terorganisir sekitar 15-20 orang dan ada yang menggunakan sepeda motor. Selain itu ada yang bertugas memantau kondisi sekitar, jadi eksekutor pemukulan, perekam kejadian dan pemberi komando untuk pemukulan Fuad dan Yovan.

Fuad juga mencurigai adanya keterlibatan oknum sopir taksi online dalam pengeroyokan tersebut. Sopir taksi enggan menjemput Yovan dan Fuad di titik lokasi penjemputan sesuai aplikasi dan sopir tersebut juga disebut lama saat menjemput.

[Gambas:Video CNN]
"Ketika saya sudah masuk mobil, itu keadaannya saya sudah dalam kendaraan dan Yovan ditarik. Saya berpikir kalau sudah naik taksi dan panggil kawan saya yang jaraknya 100 meter di depan itu masih cukup. Tapi sopir taksi juga diam saja, jalan juga tidak mau. Dan yang saya sayangkan sopir taksi dan warga Malaysia yang ada di situ hanya menjadikan saya tontonan saja, tidak ada rasa kemanusiaannya," jelas Fuad.

Kemudian Fuad dan Yovan bisa melarikan diri. Menggunakan telepon genggam milik Yovan, Fuad menghubungi rekan-rekan suporter Timnas Indonesia yang tergabung di Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia untuk meminta bantuan.

Fuad sendiri mengalami memar di bagian mata kanan sedangkan Yovan yang mengalami patah di bagian hidung bergegas ke rumah sakit terdekat. Setelah itu, keduanya melapor ke Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.

Suporter Indonesia Ungkap Detail Pengeroyokan di Malaysia
"Teman-teman media tolong bantu diingatkan kawan-kawan di federasi [PSSI]. Seperti yang saya tadi bilang Kemenpora, KBRI, Kemenlu [Kementerian Luar Negeri] kaitannya ini hubungan bilateral, tetapi ini sepak bola urusannya PSSI. Dan PSSI pun yang punya kuasa untuk melayangkan nota protes ke FIFA. Jadi tolong diingatkan teman-teman lebih peduli lagi sama kasus ini," ucap Fuad.

Fuad memahami jika saat ini PSSI sedang sibuk mengurus SEA Games 2019 di Filipina. Meski begitu, ia berharap kasus ini bisa dituntaskan.

"Kan sudah jelas Kemenpora dan Kemenlu akan membantu ke ranah hukum, kasus ini diselesaikan ke jalur hukum sampai tuntas. Untuk PSSI harapannya supaya ada gertakan melalui nota protes atau apa," ujarnya.

"Kemarin waktu Malaysia ke sini permintaannya kan banyak, kita turutin semua. Ketika terjadi ribut-ribut di GBK mereka langsung bergerak cepat protes ke FIFA. Sedangkan sekarang juga terjadi pelemparan botol, pelemparan suar, tapi kok dari pihak PSSI belum ada pernyataan ataupun klarifikasi. Saya harap ini menjadi perhatian bagi pihak PSSI," tegas Fuad. (ttf/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER