Raiola Biang Kerok Transfer Gagal Pemain Bintang

CNN Indonesia
Senin, 30 Des 2019 21:26 WIB
Mino Raiola termasuk ke dalam jajaran agen pemain elite di dunia sepak bola. Ia juga dikenal sebagai biang kerok oleh sejumlah klub, termasuk Manchester United.
Sejumlah klub anggap Mino Raiola biang kerok kegagalan transfer pemain bintang. (Photo by VALERY HACHE / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mino Raiola termasuk ke dalam jajaran agen pemain elite di dunia sepak bola, namun ia juga dikenal sebagai biang kerok kegagalan transfer oleh sejumlah klub, termasuk Manchester United.

Nama Raiola mendadak kembali tenar setelah striker asal Norwegia Erling Haaland gagal pindah ke Manchester United dengan gabung Borussia Dortmund. Media-media di Inggris menyebut MU enggan merekrut Haaland karena sosok Raiola.

Karier Raiola sebagai agen pemain dimulai di perusahaan Sports Promotions dengan 'menjual' pemain-pemain asal Belanda ke klub-klub Italia. Salah satunya Dennis Bergkamp yang pindah ke Inter Milan pada 1993.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puas bekerja di perusahaan orang, Raiola memutuskan bekerja dengan 'bendera' sendiri. Kepindahan Pavel Nedved dari Sparta Prague ke Lazio pada 1996 jadi transfer terbesar Raiola saat itu.

Kini, Raiola membawahi sejumlah bintang sepak bola yang membuat namanya masuk ke dalam jajaran 'agen super'. Pemain-pemain top dunia yang bersama Raiola di antaranya: Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, Marco Verrati, Matthijs de Ligt, hingga Erling Haaland.

Sampai dengan saat ini, transfer terbesar yang pernah dibuat Raiola saat Pogba pindah ke Manchester United dari Juventus pada 2016.

Transfer Pogba tersebut disebut-sebut membuat agen kelahiran Italia itu mendapat keuntungan sebesar 25 juta Euro atau setara dengan Rp389 miliar.

Di luar kesuksesannya memiliki sederet bintang, Raiola juga terkenal sebagai agen yang dimusuhi sejumlah klub-klub besar Eropa.

Barcelona kesal dengan Mino Raiola karena Matthijs de Ligt pindah ke Juventus.Barcelona kesal dengan Mino Raiola karena Matthijs de Ligt pindah ke Juventus. (AP Photo/Antonio Calanni)
Raiola kerap dicap sebagai biang kerok dari kegagalan transfer pemain bintang. Contoh terbarunya adalah MU yang tidak mendapatkan tenaga Haaland.

Selain MU, Barcelona juga pernah merasakan pengaruh buruk Raiola saat gagal mendapatkan Matthijs de Ligt dari Ajax Amsterdam pada awal musim ini.

[Gambas:Video CNN]
Padahal, ketika itu Blaugrana menawarkan harga yang lebih tinggi untuk De Ligt. Namun, manajemen Juventus lebih pintar mengambil hari Raiola yang membuat bek timnas Belanda itu pindah ke Turin.

Juventus tidak saja mendapatkan keuntungan dari Raiola tetapi juga kerugian. Ketika Pogba pindah ke MU, Si Nyonya Tua diklaim kesal dengan Raiola lantaran gelandang Blaise Matuidi gagal pindah ke Juventus.

Tetapi, agen 52 tahun mengklarifikasi kegagalan Matuidi ke Juventus bukan karenanya, melainkan akibat tekanan dari petinggi PSG. Matuidi sendiri akhirnya pindah ke Juventus beberapa musim kemudian.

Mu kerap bersitegang dengan Mino Raiola karena Paul Pogba.Mu kerap bersitegang dengan Mino Raiola karena Paul Pogba. (AP Photo/Rui Vieira)
Jika ada klub yang paling sering dibuat kesal oleh Raiola, itu adalah MU. Sebelum Raiola kian tenar seperti saat ini, Setan Merah pernah bersitegang dengan Raiola saat Pogba pindah ke Juventus pada 2012.

Pada saat itu, MU yang masih dilatih Alex Ferguson ingin memperpanjang kontrak Pogba selama semusim. Tetapi, Pogba yang masih jadi cadangan ingin hengkang. Raiola datang dan membantu Pogba keluar dari Old Trafford, MU pun marah.

Raiola Biang Kerok Transfer Gagal Pemain Bintang
Persoalan MU dengan Raiola kembali membawa nama Pogba. Itu terjadi di awal musim ini. Sejak bursa transfer awal musim Pogba kerap dirumorkan akan pergi dari MU.

Pada kenyataannya, Pogba masih berkostum MU. Tetapi saat musim berjalan, Raiola kembali muncul di media dengan menyebut Pogba sudah tidak kerasan di MU.

Masalah raiola di bursa transfer bukan saja dengan klub-klub besar, tetapi juga badan sepak bola. Raiola pernah dihukum Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) pada Mei 2019.

Hukuman itu akhirnya ditambah oleh Komite Disiplin FIFA. Setelah banding, Raiola terbebas dari hukuman tersebut. (sry/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER