Jakarta, CNN Indonesia -- Performa
Tottenham Hotspur di bawah asuhan
Jose Mourinho tidak lebih bagus dibanding semasa di tangan
Mauricio Pochettino yang dipecat pada 19 November 2019.
Belum ada kemajuan signifikan yang ditunjukkan The Lilywhites sejak Mourinho melatih klub tersebut pada 20 November.
Dalam 10 pertandingan di Liga Inggris, Mourinho membawa Tottenham meraih lima kemenangan, dengan empat laga lainnya berujung kekalahan. Termasuk saat dipermalukan Liverpool 0-1 di kandang sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan hasil tersebut klub asal London Utara ini juga hanya bisa naik enam peringkat dari posisi ke-14 sejak ditinggal Pochettino hingga kini di posisi kedelapan.
Liga Inggris musim 2019/2020 masih panjang. Namun, rapor itu tidak ideal untuk Mourinho yang kenyang pengalaman di Liga Inggris dan peraih dua gelar Liga Champions.
Bahkan, kemenangan 2-1 atas Middlesbrough di Piala FA adalah yang pertama bagi Tottenham dalam lima laga terakhir di semua kompetisi.
Sebelumnya Tottenham secara beruntun diimbangi tim papan bawan Norwich City (2-2) kalah dari Southampton (0-1), ditahan Middlesbrough (1-1), dan kalah 0-1 dari Liverpool. Tottenham juga pernah dipermalukan klub London lainnya, Chelsea, 0-2 di kandang sendiri.
Rapor-rapor tersebut membuat Mourinho yang memiliki julukan The Special One tidak lagi spesial. Catatan Mourinho yang tidak lagi spesial sebenarnya sudah terjadi di sejumlah klub sebelumnya.
 Tottenham mengalami kesulitan di beberapa bersama Jose Mourinho. (AP Photo/Matt Dunham) |
Manchester United pernah kalah 1-3 dari Tottenham di musim lalu di Old Trafford. Setan Merah juga disingkirkan klub Divisi Championship Derby County dari Piala Liga musim lalu.
Ketika di Chelsea, The Blues kalah 1-2 dari Crystal Palace di Stamford Bridge musim 2015/2016. Tim papan bawah Bournemouth juga ikut menaklukkan mereka 1-0 di London.
Mourinho yang lahir di Setubal itu juga seperti membawa Tottenham ke arah kemunduran. Tottenham kini bagai mengalami masa transisi gaya bermain dari high pressing di era Pochettino ke arah konservatif yang cenderung pragmatis bersama Mourinho.
[Gambas:Video CNN]Perubahan gaya bermain itu sejalan dengan statistik gol dan kebobolan Pochettino dengan Mourinho yang juga beda tipis. Di tangan Mourinho yang kini berusia 56 tahun, Tottenham memiliki rataan gol 1,8 gol per laga dengan kebobolan 1,6 per pertandingan.
Sedangkan ketika masih dilatih Pochettino, rata-rata gol Tottenham sedikit lebih baik dengan 2 gol per pertandingan. Namun punya rataan kebobolan yang lebih buruk (1,7 gol) dibanding di era Mourinho.
Perbedaan lain yang terjadi antara Mourinho dengan Pochettino di musim ini adalah penggunaan pemain. Pochettino memainkan 30 nama di musim ini, sedangkan Mourinho hanya menggunakan 28 pemain berbeda.
Hadirnya Mourinho membuat beberapa nama jarang bermain, namun ada juga yang lebih dipercaya oleh eks pelatih Man United tersebut.
Di masa Pochettino, gelandang Christian Eriksen bermain dalam 14 pertandingan di semua kompetisi, sedangkan ketika Mourinho hadir, pemain asal Denmark itu hanya 11 kali bermain.
Sebaliknya, Ryan Sessegnon yang dua kali bermain bersama Pochettino di musim ini, kini sudah mengoleksi 6 laga bersama Mourinho.
Gelandang Moussa Sissoko yang banyak mendapat kepercayaan dari Pochettino juga mendapat kesempatan bermain yang lebih sedikit bersama Mourinho.
Meski demikian, rapor Mourinho di Tottenham pada musim ini masih lebih bagus ketimbang Pochettino di awal musim.
Di luar kemenangan 2-1 atas Middlesbrough di Piala FA, Transfermarkt mencatat pelatih asal Portugal itu memiliki raihan poin per pertandingan 1,54 dari 13 pertandingan. Angka tersebut masih lebih bagus ketimbang Pochettino yang meraih poin per match 1,24 dari 17 laga di awal musim.
Secara keseluruhan, persentase kemenangan Mourinho di Tottenham juga jauh lebih baik ketimbang Pochettino.
Dari 14 pertandingan Mourinho memiliki persentase kemenangan sebesar 50 persen usai 7 kali menang, 2 kali imbang, dan 5 kali kalah.
Sementara itu, Pochettino hanya mempunyai 29,4 persen kemenangan dari 17 laga dengan rincian 5 kali menang, 6 kali imbang, dan 6 kali kalah.
(sry/bac)