Jakarta, CNN Indonesia -- Menurunkan pemain-pemain muda di Piala FA,
Liverpool seolah mencoba mengikuti jejak
Manchester United dalam meregenerasi kekuatan sekaligus meraih gelar ganda.
Manajer Liverpool
Jurgen Klopp sudah memastikan bakal mengistirahatkan para pemain senior dan kembali mengandalkan sekumpulan remaja.
MU di masa manajer Sir Alex Ferguson pernah melakukan peremajaan tim dengan menggunakan para pemain hasil dari akademi, seperti David Beckham, Gary Neville, Phil Neville, Nicky Butt, dan Paul Scholes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan Ferguson menggunakan pemain-pemain muda menuai kritik dari mantan pemain Liverpool Alan Hansen. Merujuk pada kekalahan di laga pertama musim 1995/1996, Hansen mengatakan MU tidak akan bisa meraih gelar juara tanpa pemain-pemain muda.
 Jurgen Klopp bersama salah satu pemain muda Liverpool, Curtis Jones. (Jason Miller/Getty Images/AFP) |
Selepas kalah 1-3 dari Aston Villa pada laga pertama, MU lantas mampu meraih kemenangan demi kemenangan dan menjadi juara Liga Inggris. Tak hanya di kompetisi domestik, pemain-pemain muda juga turut membantu klub menjadi juara Piala FA.
Cara Klopp dan Ferguson dalam memberi menit bermain bagi pemain muda memang berbeda. Klopp memilih kejuaraan domestik sebagai ajang pembuktian pemain muda. Selain Harvey Elliott dan Curtis Jones, tidak ada pemain muda yang pernah mencicipi laga Premier League.
Di Piala FA Liverpool menempatkan Pedro Chirivella, Neco Williams, Yasser Larouci, serta Elliott dan Jones untuk berkolaborasi dengan beberapa pemain senior seperti Dejan Lovren, Fabinho, dan Divock Origi.
Pada Piala Liga, ketika kalah 0-5 dari Aston Villa, pemain-pemain muda Liverpool bermain tanpa dukungan pemain senior yang sedang berlaga di Piala Dunia Antarklub.
Musim ini Liverpool memiliki peluang besar menjadi juara Liga Inggris. Sementara di ajang Piala FA, The Reds masih akan menjalani laga babak keempat.
[Gambas:Video CNN] (nva/jun)