Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda
badminton Indonesia yang juga peraih
Piala Uber 1975
Tati Sumirah mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (13/2) malam usai dirawat di ICU RSUP Persahabatan.
Karier bulutangkis Tati mengalami kemajuan sejak bergabung dengan klub Tangkas Jakarta pada 1966, dikutip dari rilis yang diterima
CNNIndonesia.com. Menurut Wakil Ketua PB Tangkas, Juniarto Suhandinata, Tati merupakan atlet yang gigih.
Dalam setiap latihan di klub tersebut, Tati Sumirah selalu mendapat pengawasan dari sang ayah, Sugrisno. Mata Sugrisno tidak pernah lepas dari setiap ayunan raket Tati Sumirah di sesi latihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tati sangat rajin berlatih. Tiada hari tanpa latihan baginya. Badminton seperti segalanya bagi Tati. Sebelum berjaya pada 1975, Tati lebih dahulu menemui kegagalan dengan menjadi runner-up Piala Uber 1972 usai kalah dari Jepang 1-6.
Di Piala Uber 1975 Tati sukses membawa Indonesia menjuarai trofi tersebut. Di laga itu, Tati Sumirah jadi satu-satunya tunggal putri yang menyumbangkan poin untuk Indonesia. Tahun itu bisa dibilang jadi puncak karier Tati Sumirah.
 Tati Sumirah membawa Indonesia juara Piala Uber untuk kali pertama pada 1975. (JOHANNES EISELE / AFP) |
Piala Uber 1975 menjadi yang pertama bagi Indonesia. Kesuksesan itu makin terasa manis lantaran Tim Merah Putih mengalahkan Jepang, lawan yang menggagalkan mereka jadi kampiun di edisi sebelumnya.
[Gambas:Video CNN]Dalam babak final yang digelar Istora Senayan, 6 Juni 1975, Indonesia sukses merebut Piala Uber setelah menang 5-2 atas Jepang. Tati menyumbangkan poin dengan mengalahkan Atsuko Tokuda, 11-5, 11-2. Sementara, rekan di nomor tunggal putri laiun Theresia Widiastuti dikalahkan Hiroe Yuki, 7-11, 1-11 dan Utami Dewi dijegal Noriko Nakayama, 5-11, 3-11.
Meski hanya sekali menang di nomor tunggal, namun Indonesia perkasan di sektor ganda. Pasangan Regina Masli/Minarni Sudaryanto menggusur Etsuko Takenaka/Machiko Aizawa, 15-6, 6-15, 15-9.
Imelda Wigoena/Theresia Widiastuti menang atas Hiroe Yuki/Mika Ikeda, 15-4, 15-9. Berikutnya, Regina/Minarni mengatasi perlawanan Hiroe Yuki/Mika Ikeda, 15-8, 15-11, dan Imelda/Theresia menggulingkan Etsuko Takenaka/Machiko Aizawa, 17-14, 15-0.
Tidak saja piawai dalam mengayunkan raket, Tati Sumirah juga merupakan penghobi sepeda motor klasik Vespa. Tati membeli sepeda motor Vespa usai juara Piala Uber 1975. Pada masa-masa itu merupakan momen Tati senang kebut-kebutan dengan skuter asal Italia itu.
Hasil kesuksesannya di badminton juga pernah digunakannya membeli mobil. Namun Tati tidak kerasan dengan kendaraan roda empat itu, lalu menjualnya untuk dibelikan rumah dan Vespa.
(sry/jun)