Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas angkat besi disebut masih bisa menambah perolehan tiket menuju
Olimpiade 2020 yang digelar di Tokyo melalui
Deni di kelas 67kg. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Djoko Pramono, Kamis (20/2).
Deni punya kans ke Tokyo karena masih bisa memperbaiki peringkat dunia di IWF. Saat ini Deni berada di peringkat 13 dunia. Sedangkan lifter yang berhak tampil di Olimpiade hanya yang berada di delapan besar.
"Peluang untuk menambah tiket Olimpiade ini ada. Sekarang masih ada dua
event lagi yang harus kami manfaatkan, di Rumania dan Kejuaraan Asia," kata Djoko di Kantor Kemenpora.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesempatan Deni ke delapan besar terbuka lantaran China memiliki empat lifter di posisi tersebut. Dalam aturan Federasi Angkat Besi Dunia (IWF) disebutkan setiap negara hanya bisa meloloskan satu lifter di setiap kelas.
Selain China, Kolombia juga menempatkan dua lifternya, begitu juga dengan Uzbekistan yang memiliki dua lifter di atas Deni. Jika tiga lifter China, dan masing-masing satu lifter Kolombia serta Uzbekistan dicoret, maka Deni akan persis berada di peringkat ke delapan dan layak dapat tiket ke Olimpiade 2020.
 Eko Yuli jadi salah satu atlet Indonesia yang lolos ke Olimpiade 2020. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Indonesia juga punya peluang melalui Rahmat yang bakal tampil di Kejuaraan Dunia Junior di Rumania. Akan tetapi, Rahmat tampil di kelas yang sama dengan Deni, 67kg. Ditambah lagi, peringkat Deni lebih bagus dibanding Rahmat. Dengan begitu, peraih medali emas SEA Games 2019 itu lebih berpeluang dapat tiket Olimpiade ketimbang Rahmat.
[Gambas:Video CNN]Akan tetapi, guna memuluskan langkah ke Olimpiade 2020, Deni perlu mencapai target di Kejuaraan Angkat Besi Asia yang jadi pertaruhan terakhir lifter 30 tahun itu. Pasalnya, di kejuaraan itu Deni diharapkan bisa meraih total angkatan 330kg guna memuluskan langkah ke Olimpiade tahun ini.
Meski demikian, pagelaran Kejuaraan Angkat Besi Asia ini masih belum jelas. Uzbekistan yang awalnya menjadi tuan rumah kejuaraan itu memilih mundur karena wabah virus corona.
"Uzbeksitan secara mendadak menolak jadi tuan rumah Kejuaraan Asia karena Corona. Lalu IWF menawarkan Indonesia untuk jadi tuan rumah pengganti di Bali pada pertengahan April mendatang," ucap Djoko.
"Sekarang masih kami pikirkan. Kami lebih berat untuk menolak karena ribet. Lebih baik kami fokus persiapan Olimpiade. Jadi sekarang masih tunggu di mana Kejuaran Asia itu bakal digelar," kata Djoko menambahkan.
Sampai dengan saat ini, angkat besi Indonesia dipastikan sudah mengantongi dua tiket ke Olimpiade 2020 melalui Windy Cantika Asiah di kelas 49kg dan Eko Yuli Irawan di kelas 61kg.
(ttf/nva)