Jakarta, CNN Indonesia -- Kartu merah yang menjadi salah satu faktor kemenangan
Manchester United atas Club Brugge di
Liga Europa hampir dianulir wasit dengan menggunakan teknologi Video Assistant Referee (
VAR).
Simone Deli menghalau bola tendangan Daniel James dengan tangan di dalam kotak penalti pada menit ke-22.
Dengan tegas wasit Serdar Gozubuyuk lantas menunjuk titik penalti dan disusul mengeluarkan kartu merah. Keputusan Gozubuyuk mendapat respons positif dari pemain MU dan fan yang memenuhi Stadion Old Trafford.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berselang beberapa menit kemudian, bersamaan dengan Bruno Fernandes yang hendak mengambil ancang-ancang menendang penalti, Gozubuyuk terlihat berbicara dengan wasit VAR melalui perangkat komunikasi.
Tendangan penalti Fernandes bahkan harus ditunda karena Gozubuyuk melihat rekaman handball Deli melalui monitor di sisi lapangan.
 Bruno Fernandes mengeksekusi penalti setelah Simone Deli. (AFP/OLI SCARFF) |
Gozubuyuk harus melihat rekaman berulang-ulang sebelum memastikan Deli layak mendapat kartu merah.
Dengan kejadian handball yang amat jelas, banyak yang mempertanyakan keputusan Gozubuyuk melihat rekaman VAR.
Ternyata memang ada alasan lain bagi wasit asal Belanda itu untuk memikirkan ulang kartu merah kepada Deli.
Gozubuyuk memang harus mengecek dan memperkirakan jarak bola dan jangkauan kiper Brugge, Simon Mignolet. Jika Mignolet diprediksi mampu menjangkau bola maka kartu merah Deli bisa saja dianulir menjadi kartu kuning.
Hal tersebut berdasarkan kepada peraturan soal kartu merah dan handball. Jika ada pemain menghalangi tim lawan mencetak gol dengan handball maka pemain tersebut akan mendapat kartu merah.
Berdasarkan peraturan tersebut Gozubuyuk mempertimbangkan jangkauan Mignolet dan jalur arah bola melalui rekaman ulang VAR. Wasit berlisensi FIFA itu lantas memastikan Deli patut diusir dan Brugge harus bermain dengan 10 orang.
[Gambas:Video CNN] (nva/har)