Jakarta, CNN Indonesia -- Thailand mengalami kerugian hingga 3 miliar baht atau setara Rp1,3 triliun dengan penundaan
MotoGP Thailand 2020 di Sirkuit Buriram, 22 Maret mendatang.
Pemerintah Thailand memutuskan menunda MotoGP Thailand 2020 imbas wabah virus corona. Pihak Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM) hingga kini belum bisa memastikan jadwal baru MotoGP Thailand 2020.
Wakil Perdana Menteri Thailand yang juga Ketua Komite Penyelenggara MotoGP Thailand, Anutin Charnvirakul, memastikan penundaan itu membuat Thailand rugi hingga Rp1,3 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari
AFP, jumlah Rp1,3 triliun merupakan pendapatan yang diraih MotoGP Thailand setiap musim sejak kali pertama digelar pada 2018. Jumlah yang sama diprediksi akan kembali diraih MotoGP Thailand musim ini.
 MotoGP Thailand berpeluang ditunda hingga September 2020. (CNN Indonesia/Ahmad Bachrain) |
MotoGP Thailand mendapat respons positif dalam dua musim terakhir. Musim lalu pebalap Repsol Honda Marc Marquez memastikan gelar juara dunia MotoGP 2019 pada balapan di Sirkuit Buriram.
Penundaan MotoGP Thailand 2020 merupakan imbas wabah virus corona. Berdasarkan data John Hopkins CSSE per hari ini, Selasa (3/3), total ada 43 orang positif terkena corona dengan satu orang meninggal.
Virus corona juga membuat balapan MotoGP Qatar 2020 di Sirkuit Losail dibatalkan. Namun, FIM dan Dorna Sports tetap menggelar balapan Moto2 dan Moto3 karena seluruh tim sudah berada di Qatar sejak pekan lalu untuk menjalani tes resmi.
Pembatalan MotoGP Qatar dan penundaan MotoGP Thailand membuat MotoGP 2020 akan dimulai pada balapan di Texas, Amerika Serikat, 5 April mendatang.
CEO Dorna Sports selaku pengelola MotoGP, Carmelo Ezpeleta, memastikan hingga kini MotoGP Amerika Serikat akan berjalan sesuai rencana.
[Gambas:Video CNN] (har/bac)