Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pelatih
Timnas Indonesia U-16 dan U-19,
Fakhri Husaini, menilai cedera
Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri tak lepas dari nasib sial.
Fakhri yang menangani Bagus di Skuat Garuda Muda kerap melihat striker asal Magelang itu mendapat perlakuan kasar dari lawan, namun selama 'dihajar' lawan Fakhri tidak pernah melihat Bagus mengalami cedera serius.
"Saya sudah bicara sama dia [Bagus], saya bilang saya lebih sering lihat kamu dihantam orang lebih parah dari itu [duel melawan pemain Reading U-18]. Saya melihat inilah di sepak bola kita tak boleh lengah sedikit pun. Di situasi apapun harus fokus."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berkali-kali sampaikan ke pemain depan tidak ada satupun pemain belakang lawan yang rela gawangnya kemasukan. Mereka akan lakukan segala cara, untuk menghambat striker membobol gawang. Tapi tadi malam saya lihat ga ada niat jahat/kesengajaan. Duelnya normal, profesional," ujar Fakhri ketika dihubungi
CNNIndonesia.com melalui telepon.
 Bagus Kahfi sempat mendapat panggilan berlatih bersama Timnas Indonesia senior. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya) |
Sosok yang pernah menjadi kapten Timnas Indonesia itu menilai impian Bagus berkarier di Eropa tak serta merta pupus karena cedera. Berkaca dari penyembuhan beberapa pemain Garuda Select, seperti Andre Oktaviansyah dan M Salman Alfarid, Fakhri optimistis Bagus dapat kembali merumput dengan baik.
[Gambas:Video CNN]"Mungkin ini bisa saja tertunda [untuk ke Eropa]. Saya yakin setiap situasi seburuk apapun, baik atau buruk, itu ada rencana Allah yang lebih baik mungkin. Kita enggak tahu setelah ini apa yang terjadi, tapi paling tidak dengan situasi ini kejadian ini bagus bisa introspeksi mawas diri fokus di setiap situasi pertandingan," jelas Fakhri.
"Saya tadi sih nasihatnya ya ini mungkin teguran saja. Allah menegur dia, saya perlu juga memberi semangat. Karena kalau salah disikapi dia merasa bahwa ini bisa menghambat dia untuk berkarier di Eropa terus bisa melebar kemana-mana ini bisa kacau penyembuhannya," tambahnya.
Fakhri menganggap cedera yang dialami Bagus merupakan risiko sebagai pesepakbola yang harus bermain dan berbenturan fisik dengan lawan selama 90 menit.
Bagus Kahfi mengalami cedera saat laga Garuda Select vs Reading U-18 berjalan 25 menit. Penyerang 18 tahun itu salah posisi mendarat usai berduel udara dengan Michael Stickland.
(nva/bac)