CNN Indonesia -- Pelatih Barito Putera
Djajang Nurjaman menilai keinginan
Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri berlaga di Eropa bisa berakhir dengan kesempatan bermain yang minim, seperti yang didapat
Egy Maulana Vikri di
Lechia Gdansk.
Pria yang kerap disapa Djanur mengingatkan Bagus agar tidak terbuai dengan nama besar sepak bola Eropa yang justru bisa membuatnya merana di kemudian hari.
"Saya melihatnya harus hati-hati ya. Namanya main di luar jangan gaungnya saja. Apakah betul di sana akan main di klub dan main reguler, kan harus diperhitungkan," kata mantan pelatih Persib Bandung dan Persebaya Surabaya itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Contoh Egy Maulana Vikri, apakah dimainkan di sana? Kita lihat dari contoh itu. Kemudian setelah dari sana, balik ke timnas Indonesia seperti apa. Jadi harus hati-hati dalam memilih," sambung Djanur.
 Egy Maulana Vikri menjadi salah satu dari segelintir pemain Indonesia yang bermain di Eropa. (AFP PHOTO / KIM DOO-HO) |
Dengan status Bagus sebagai pemain Barito Putera, Djanur menyarankan penyerang Timnas Indonesia U-19 itu memanfaatkan kesempatan bermain di Liga 1 2020 sebagai langkah awal tampil di kancah profesional.
"Saya pikir, apalagi dia sudah masuk skuat Liga 1. Kalau dia punya kesempatan main di sini, saya pikir prospek buat dia bakal lebih baik," ujar Djanur dikutip dari
situs resmi klub.
Sebelumnya pemilik Barito Putera, Hasnuryadi, juga telah menanggapi keinginan Bagus bermain di Eropa dengan rencana pertemuan dengan orang tua pemain kelahiran 2002 itu.
"Kami secpeatnya bertemu dengan orangtuanya, untuk mencari bagaimana solusi terbaik untuk kemajuan karier Bagus.
Toh kalaupun nantinya bermain di Eropa, kita harap klub Bagus di sana bisa menjanjikan menit bermain secara reguler, demi perkembangan Bagus Kahfi sendiri," ujar Hasnur.
[Gambas:Video CNN] (nva/bac)