Jakarta, CNN Indonesia --
Manchester United tampil efektif saat mengalahkan
Manchester City 2-0 pada pekan ke-29 Liga Inggris di Old Trafford, Minggu (8/3) waktu setempat.
Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer, memainkan skema 3-5-2 di laga ini dengan mengandalkan Anthony Martial dan Daniel James di lini depan. Solskjaer juga menerapkan strategi serangan balik melawan Man City yang kuat dalam penguasaan bola dengan formasi 4-3-3.
Pendekatan taktik itu membuat The Red Devils kalah jauh dari segi total umpan dari skuat asuhan Pep Guardiola. Mengacu Whoscored, para pemain Man City total melakukan 791 umpan berbanding 304 yang dilakukan penggawa tuan rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MU bukan hanya kalah dari jumlah umpan. Martial dkk juga kalah jauh dari segi penguasaan bola karena hanya menguasai bola sebanyak 28 persen berbanding 72 persen yang dibuat rival sekota mereka.
Namun, statistik itu tidak lantas membuat MU jadi tim yang inferior. Strategi serangan balik Solskjaer justru berhasil merepotkan pertahanan Man City, terutama saat dua bek sayap mereka, Joao Cancelo dan Oleksandr Zinchenko terlalu aktif membantu serangan.
 Ederson membuat kesalahan dan satu di antaranya berujung gol Manchester United. (AP/Dave Thompson) |
Di babak pertama, MU jadi tim yang paling banyak melepaskan tendangan ke arah gawang lawan. Meski hanya punya 31 persen penguasaan bola dan membuat 169 umpan, tuan rumah melakukan tujuh usaha untuk mencetak gol.
Catatan ini jauh lebih banyak ketimbang Man City yang hanya melakukan satu usaha mencetak gol meski mendominasi permainan.
MU mendapat beberapa peluang dari Daniel James hingga Martial di paruh pertama laga. Bahkan, MU bisa unggul 1-0 berkat gol Martial usai menerima umpan bola mati yang dieksekusi Bruno Fernandes.
[Gambas:Video CNN]Di babak kedua, situasi pertandingan tidak banyak berubah. MU tetap bermain menunggu sedangkan Man City makin agresif mengejar gol, terutama setelah Guardiola memasukkan Gabriel Jesus dan Riyad Mahrez.
Pergerakan Mahrez di sektor sayap kanan membuat bek muda MU, Brandon Williams, kerepotan. Begitu pula, pergerakan Jesus di dalam kotak penalti.
Namun, performa bagus yang ditunjukkan tiga bek tengah plus dua bek sayap, Williams dan Aaron Wan-Bissaka, membuat tidak ada gol yang bisa diciptakan Man City. MU juga patut berterima kasih pada David de Gea yang mengagalkan empat peluang bersih tim tamu.
Di sisi lain, kiper Man City Ederson malah dua kali membuat kesalahan dan satu di antaranya berujung gol Scott McTominay pada masa injury time babak kedua.
Penampilan buruk Ederson ditambah dominasi permainan Man City yang berakhir sia-sia. Dari statistik Whoscored selama 90 menit, Man City hanya melakukan tujuh usaha mencetak gol dan hanya empat tepat sasaran.
Sementara MU melakukan 12 upaya mencetak gol, enam tepat sasaran, dan dua berujung gol. Hal ini jadi bukti efektivitas permainan anak asuh Solskjaer yang berhasil mengatasi penguasaan bola milik tim tamu.
(jal)