Cerita Kebersamaan Aremania dan Bobotoh di Malang

CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2020 03:58 WIB
Sebanyak 15 Bobotoh yang datang ke Malang mendapatkan sambutan hangat dari pendukung Arema FC, Aremania.
Ilustrasi dukungan Aremania di Stadion GBK. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebersamaan antara Aremania dan bobotoh terjalin erat jelang laga Arema FC vs Persib Bandung pada pekan kedua Liga 1 2020, Minggu (8/3). Hal itu dibuktikan dengan kedatangan 15 orang Bobotoh ke Malang.

Kedatangan Bobotoh ke Malang didahului tiga pentolan suporter Persib yang datang lebih awal, termasuk di antaranya Ketua Viking Persib Club (VPC) Heru Joko. Heru Joko dkk ingin memastikan situasi kondusif di Malang saat menerima kehadiran Bobotoh.

Bobotoh memang diundang untuk datang sesuai undangan khusus dari Kepolisian di Malang yang juga tersebar luas di media sosial. Setelah memastikan itikad baik dari sambutan Aremania, Heru Joko memilih untuk kembali pulang ke Bandung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya Heru Joko melarang Bobotoh dalam konteks yang positif melakukan tur karena alasan menjaga kelancaran dana keamanan pertandingan Arema vs Persib. Heru Joko pun mengapresiasi undangan ke Malang sebagai langkah awal perdamaian di antara kedua suporter yang telah lama berseteru.

"Jadi kemarin ada momen bagus, lalu disikapi dengan bagus oleh kedua belah pihak [Bobotoh dan Aremania]. Kami mendapat undangan dari kepolisian di sana, negara ada di sepak bola. Di medsos [media sosial] juga dilihatnya positif. Kami senang ada perubahan, ada proses bagus dari pihak keamanan mengundang kami," ucap Heru Joko.

Cerita Kebersamaan Aremania dan Bobotoh di MalangIlustrasi bobotoh saat memberikan dukungan untuk Persib Bandung. (CNN Indonesia/Ahmad Bachrain)
Kedatangan Heru Joko disambut dengan baik oleh Aremania. Terlebih, pertandingan antara Arema melawan Persib juga berjalan lancar meskipun tuan rumah harus menelan kekalahan 1-2.

Sambutan hangat Aremania di Malang membuat Heru berjanji untuk membalas kebaikan itu ketika Arema tandang ke markas Persib di laga selanjutnya.

"Ke depan akan banyak koordinasi, kami harus bersatu membantu proses [perdamaian] ini. Kami akan kooperatif supaya polisi bisa mengeluarkan izin karena ini penting. Kami berharap ke depan semua suporter bisa ada di satu tribune yang sama untuk mendukung klubnya masing-masing," ucap Heru.

Cerita lain datang dari salah satu pentolan Aremania, Ahmad Ghazali. Meski belum memperbolehkan Bobotoh masuk ke Stadion Kanjuruhan, Malang, tapi ia menyebut ini sebagai langkah positif rekonsiliasi di antara kedua kelompok suporter.

[Gambas:Video CNN]

Sebanyak 15 Bobotoh yang datang menggunakan kereta api dari Bandung, dijemput dan diperlakukan dengan baik saat tiba di Malang pada Minggu (8/3). Mereka dibawa ke Polsek setempat untuk menyaksikan pertandingan dengan acara nonton bareng bersama perwakilan dari Aremania.

Ghazali dan teman-teman Aremania lainnya sadar, untuk menciptakan perdamaian tidak bisa dipaksakan dalam waktu yang singkat. Butuh proses agar keinginan mulia ini bisa terwujud di waktu mendatang.

"Kami ajak mereka nobar di Polsek. Memang belum masuk ke lapangan tetapi sejak turun dari kereta api kami jaga mereka baik-baik. Kami jaga supaya nanti tidak ada oknum yang salah paham," ungkap Ghazali.

Cerita Kebersamaan Aremania dan Bobotoh di Malang
Bahkan, Aremania turut menjaga keselamatan 15 Bobotoh sampai mereka kembali pulang ke Bandung pada malam di hari yang sama.

"Kami juga sempat tanya, kalau ada teman-teman Bobotoh yang punya saudara atau kerabat di Malang dan mau mampir kami siap untuk bantu. Bahkan, hotel tempat pemain Persib menginap juga dijaga oleh Korwil [Koordinator Wilayah] Aremania selama 24 jam supaya Persib merasa aman di Malang."

Ghazali mengatakan Aremania dan Bobotoh adalah saudara. Terpenting, keduanya masih sama-sama bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di sisi lain, Ghazali menyayangkan adanya beberapa media yang masih memberitakan hoax terjadinya pengadangan terhadap bus Persib. Padahal kenyataannya, selama di Malang baik pemain maupun ofisial termasuk suporter yang datang aman.

"Kami sayangkan ada media yang sengaja menciptakan situasi bahwa tidak adanya perdamaian. Perdamaian ini tidak semudah itu, perlu proses. Intinya, ini langkah awal menuju proses ke depan yang lebih baik. Butuh ketulusan dan keikhlasan menjalankannya. Ini sebuah perjuangan buat kita semua," terang Ghazali. (ttf/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER