Jakarta, CNN Indonesia --
Juventus melakukan pendekatan khusus untuk mengamankan pelatih
Maurizio Sarri dari ancaman
virus corona.
Sarri memang telah melakukan tes virus corona dengan hasil negatif, namun pihak klub berencana melakukan tes untuk kali kedua kepada pelatih 61 tahun tersebut.
Pihak klub memberi perhatian khusus kepada Sarri lantaran mantan pelatih Napoli itu memiliki kebiasaan merokok hingga menghabiskan 60 batang per hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarri juga pernah divonis mengidap pneumonia pada awal musim 2019/2020. Penyakit tersebut dikabarkan membuat Sarri begitu mengkhawatirkan kesehatannya dan beristirahat sejenak pada Agustus hingga September 2019.
Berkat bantuan tim medis Juventus, Sarri bisa pulih dan melanjutkan karier sebagai juru latih seperti yang telah dilakoni sejak 1990.
Juventus merupakan salah satu klub Liga Italia yang pemainnya dinyatakan positif corona. Setelah Daniele Rugani, Blaise Matuidi dinyatakan mengidap COVID-19. Selain itu 121 pemain, staf, dan ofisial Bianconeri juga harus menjalani isolasi pada pekan ini.
Salah satu teman dekat Sarri, Aurelio Virgili, menyebut mantan pelatih Chelsea itu merasa bosan menjalani isolasi dan ingin kembali menjalani hidup secara normal.
"Dia melihat pertandingan, sesi latihan dan mempelajari data pemain. Dia seperti mesin. Contohnya, jika Anda bertanya berapa kilometer yang ditempuh Ghimmi [Juan Cuadrado] dalam laga melawan Inter Milan, dia akan mengatakan berapa kilometer dia maju, mundur, bergerak ke kiri, dan ke kanan," jelas Virgili dikutip dari
Tuttosport.
"Maurizio menonton banyak pertandingan sepak bola, tetapi selain itu dia adalah orang dengan kebudayaan yang tinggi dan suka membaca. Dia juga bercanda dengan Guardiola soal rumor transfer," sambungnya.
Sarri baru menangani Juventus pada musim ini. Saat Liga Italia dihentikan sementara, Sarri membawa La Vecchia Signora ke peringkat teratas. Sementara kegagalan dialami di ajang Supercoppa. Di Liga Champions, Juventus menembus babak 16 besar namun kalah pada leg pertama.
(nva/sry)