Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, memastikan
Liverpool tidak akan menjadi juara jika
Liga Inggris dihentikan lantaran pandemi
virus corona.
Ceferin mengumumkan UEFA tidak akan merestui gelar liga-liga domestik di Eropa dihadiahkan kepada pemimpin klasemen sementara tanpa semua pertandingan terpenuhi.
"Saya telah melihat dan mendengar beberapa berita bohong yang menyebut UEFA akan menyarankan liga berakhir sekarang dan memutuskan juara adalah yang berada di peringkat pertama saat ini," ujar Ceferin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bisa pastikan itu tidak benar. Tujuan kami adalah mengakhiri liga dan kami tidak akan merekomendasikan hal semacam itu kepada asosiasi atau liga manapun," sambungnya dikutip dari
Mirror.
 Liverpool menjadi pemimpin klasemen sementara dengan keunggulan 25 poin atas pesaing terdekat. (AP/Jon Super) |
Dalam keputusan yang dikeluarkan Selasa (17/3), UEFA menargetkan seluruh kompetisi di Eropa dapat berakhir pada 30 Juni.
Liga Inggris dan mayoritas liga-liga di Eropa sedang dihentikan untuk sementara pada saat ini guna mencegah penyebaran virus corona.
Di saat situasi tak menentu muncul beragam isu mengenai skenario juara liga, termasuk di Premier League yang kini dipuncaki Liverpool.
The Reds untuk saat ini sudah unggul 25 poin atas Manchester City yang menempati peringkat kedua di klasemen. Dua kemenangan lagi sudah bisa memastikan gelar pertama Liverpool di era Premier League.
Perdebatan sengit pun sempat muncul mengenai Liverpool dan gelar Liga Inggris musim ini.
Ada yang berpendapat anak asuh Jurgen Klopp tidak bisa mendapat gelar jika liga berakhir prematur, seperti yang disuarakan dua legenda Timnas Inggris Alan Shearer dan Tony Adams.
Sementara tidak sedikit pula yang menyatakan Liverpool sudah pantas meraih gelar juara atas performa yang mengesankan pada musim ini.
Menurut rencana, Liga Inggris yang sudah dihentikan sejak pekan lalu bakal dilanjutkan kembali pada 4 April.
(nva/ptr)