Olimpiade 2020, Ajang Olahraga Terakhir yang KO karena Corona

CNN Indonesia
Selasa, 24 Mar 2020 20:30 WIB
Olimpiade Tokyo 2020 jadi ajang olahraga terakhir yang terpaksa dihentikan karena pandemi corona.
Olimpiade mengalami penundaan. ( AFP/MLADEN ANTONOV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya KO di tangan covid-19 atau virus corona. Ajang multievent olahraga empat tahunan terbesar di dunia itu menjadi agenda olahraga terakhir yang terpaksa ditunda akibat ancaman wabah virus corona di dunia.

Virus corona telah mengganggu agenda olahraga dunia sepanjang 2020. Olimpiade 2020 Tokyo menjadi agenda olahraga terbesar dan terakhir yang terpaksa harus ditunda sebagai dampak wabah covid-19 atau virus corona di dunia.

Beberapa agenda olahraga lain sudah mengalami penundaan terlebih dahulu, bahkan ada yang sampai dibatalkan. Sebut saja, Piala Eropa dan Copa America yang diundur satu tahun, NBA yang dihentikan dan hingga kini belum berlanjut, Rugby Six Nation, Major League Soccer, dan turnamen tenis ATP Tour yang ditunda enam pekan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum lagi, sejumlah turnamen badminton yang berada di bawah BWF (Badminton World Federation) yang mengalami penundaan hingga bulan Juni plus turnamen Piala Thomas-Uber yang diundur ke Agustus.

Tak hanya itu, liga sepak bola di berbagai negara juga ikut dihentikan sementara, termasuk Serie A Liga Italia, Liga Spanyol, Liga Inggris sampai Liga 1 2020 di Indonesia. Begitu juga dengan gelaran Liga Champions yang terpaksa diundur demi meminimalisir penyebaran virus corona dan demi kesehatan serta keselamatan para atlet.
NBA jadi salah satu ajang olahraga yang mengalami penundaan.NBA jadi salah satu ajang olahraga yang mengalami penundaan.  (AP Photo/Nam Huh)
Gelaran Formula E 2020 di Jakarta juga resmi ditunda, begitu juga di beberapa negara lain yang menjadi tuan rumah termasuk di Paris, Prancis. Sama dengan gelaran Formula 1 GP Australia yang seharusnya digelar 13-15 Maret ikut dibatalkan.

Dari balap motor dunia, empat seri ajang MotoGP juga mengalami penundaan yakni, MotoGP Qatar, MotoGP Thailand, MotoGP Amerika Serikat dan Argentina. MotoGP rencananya baru bakal kembali dimulai pada 3 Mei di Sirkuit Jerez.

Dampak kerugian yang timbul akibat penundaan dan pembatalan agenda olahraga ini sangat besar. Baik dari sisi materil maupun dari sisi moril para atlet yang sudah melakukan persiapan matang.

[Gambas:Video CNN]

Keputusan penundaan Olimpiade ini pun diambil melalui proses yang cukup panjang sejak virus corona masih menjadi endemi. Bahkan, Panitia Penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo (TOGOC) sempat bersikeras untuk tetap menggelar sesuai jadwal yakni mulai 24 Juli sampai 9 Agustus.

Termasuk ketika Presiden Amerika Serikat, Donald Trump meminta Jepang untuk menunda Olimpiade sejak awal Maret lalu. Kala itu,
Menteri Olimpiade Jepang Seiko Hashimoto memastikan pihaknya belum memiliki rencana menunda gelaran Olimpiade 2020.

Sejumlah atlet maupun olimpian dunia juga terus melontarkan kritikan pedas yang ditujukan ke TOGOC dan IOC lantaran tetap berusaha menggelar Olimpiade di tengah pandemi corona yang telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang di dunia.

Salah satunya peraih medali emas hoki es Olimpiade empat kali sekaligus anggota IOC, Hayley Wickenheiser yang mengatakan IOC tidak peka dan tidak bertanggungjawab jika bersikeras untuk menggelar Olimpiade 2020 sesuai jadwal.
Sejumlah kompetisi sepak bola mengalami penundaan.Sejumlah kompetisi sepak bola mengalami penundaan. (JAVIER SORIANO / AFP)
"Atlet tidak dapat berlatih. Peserta tidak dapat melakukan perjalanan. Sponsor dan pengiklan tidak dapat memasarkan produk dengan seharusnya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam 24 jam ke depan, apalagi dalam tiga bulan ke depan," ujar Wickenheiser dilansir CNN.

Tak hanya itu, negara-negara peserta juga mulai bersikap dengan menolak mengirimkan atlet ke Tokyo, Jepang jika IOC tetap menyetujui digelarnya Olimpiade 2020 sesuai jadwal. Seperti yang diungkapkan Kanada dan Australia melalui keterangan resmi dari National Olympic Committee (NOC) masing-masing pekan lalu.
Olimpiade, Ajang Olahraga Terakhir yang KO karena Corona
Presiden IOC, Thomas Bach pekan lalu mengatakan tidak akan mengambil keputusan drastis terkait penyelenggaraan Olimpiade. Namun, bersama tuan rumah Jepang, anggota komite eksekutif IOC dan stakeholder lainnya Bach menyebut tengah mempersiapkan skenario terburuk penyelenggaraan Olimpiade 2020.

Olimpiade, Ajang Olahraga Terakhir yang KO karena Corona
Sampai akhirnya dengan berbagai pertimbangan IOC setelah berbicara dengan Pemerintah Jepang memutuskan untuk menunda gelaran Olimpiade 2020 menjadi tahun 2021 di Tokyo, Jepang. Termasuk mempersiapkan teknis terkait pengumpulan poin dan kualifikasi para atlet. (ttf/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER