Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) meminta PT. Liga Indonesia Baru (LIB),
PSSI dan klub berembuk mencari solusi yang menguntungkan bagi semua pihak usai penyetopan sementara
Liga 1 2020 karena
virus corona.
General Manajer APPI, Ponaryo mengakui penghentian kompetisi berdampak pada finansial klub, oleh karena itu harus ada solusi terbaik menyangkut gaji pemain.
PSSI dan LIB sepakat menyetop sementara gelaran Liga 1 dan Liga 2 2020 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Penyetopan sementara itu dimaksudkan untuk meminimalkan penyebarah wabah virus corona di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merujuk situasi sekarang hendaknya dibicarakan dengan pihak yang terlibat di kontrak, sehingga tidak ada keputusan yang diambil secara sepihak yang bisa menimbulkan kerugian," ucap Ponaryo kepada CNNIndonesia.com, Kamis (26/3).
 Dua kesebelasan promosi Liga 1 2020, Persiraja Banda Aceh dan Persik Kediri. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani) |
Ponaryo menjelaskan, konsekuensi gaji pemain, berpedoman pada kontrak kerja yang memiliki kekuatan hukum. Kontrak kerja itu yang selanjutnya harus dihormati oleh masing-masing pihak yang terkait di dalamnya.
"Kami mengerti kondisi ini, jadi sewajarnya pihak yang terlibat berbicara untuk mendapatkan win-win solution," jelas Ponaryo.
Mantan gelandang timnas Indonesia itu menilai penyesuaian gaji adalah hal yang tidak dapat dielakkan jika melihat kondisi saat ini. Namun, penyesuaian itu diambil setelah mendapatkan kesepakatan dari semua pihak.
"Keadaan ini cukup mengagetkan. Klub, LIB, dana sponsor tidak bisa tersalurkan, subsidi pasti ada penyesuaian. Termin subsidi per bulan pasti bakal ada penyesuaian. Kalau [kompetisi] setop, ditentukan statusnya setopnya karena apa.
Force majeur contohnya, konsekuensinya bagaimana ini yang perlu dibicarakan bersama," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (ttf/nva)