Jakarta, CNN Indonesia -- Erupsi Gunung Eyjafjallajokull yang terjadi pada satu dekade lalu menggagalkan transfer
Robert Lewandowski dari Lech Poznan ke Blackburn Rovers yang waktu itu masih berada di level teratas kompetisi
Liga Inggris.
Penampilan meyakinkan Lewandowski bersama klub Polandia tersebut membuat manajer Blackburn kala itu, Sam Allardyce, melirik salah satu penyerang produktif di Eropa tersebut.
Blackburn pada saat itu memang membutuhkan penyerang haus gol. Pemain-pemain seperti Jason Roberts, Franco Di Santo, Nikola Kalinic, dan David Hoilett tidak mampu memenuhi ekspektasi Allardyce.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah sering melihat Robert Lewandowski dan kami tahu kami sedang bernegosiasi dengan striker papan atas. Kami sudah berjanji dan pergi bersama Sam melihat dia bermain di Lech Poznan," ujar Martyn Glover yang waktu itu menjadi Kepala Rekrutmen Blackburn.
 Robert Lewandowski pernah dilirik Blackburn Rovers jauh sebelum bermain di Bayern Munchen. (Photo by Ben STANSALL / AFP) |
Lewandowski sudah dijadwalkan terbang ke Inggris guna membahas transfer dengan klub yang menjuarai Premier League pada 1995, namun abu vulkanik dari Gunung Eyjafjallajokull membuat Otoritas Eropa membatalkan semua penerbangan.
Selain itu presiden klub juga dinilai Glover turut menghambat langkah Blackburn mengamankan Lewandowski.
"Presiden klub khawatir pemain Polandia itu tidak terkenal memiliki pencetak gol ulung dan mempertanyakan biaya transfer yang berada di kisaran tiga hingga empat juta pounds," kata Glover.
"Celakanya Lewandowski punya teman yang bermain di Dortmund yang mendengar dan sebelum kami bisa bergerak, dia menandatangani kontrak dengan bayaran yang sama di Dortmund. Dia adalah salah satu buruan papan atas yang gagal kami dapatkan," sambungnya dikutip dari
Sky Sports.
Penyerang timnas Polandia itu menampilkan performa menawan bersama Dortmund pada musim kompetisi 2010/2011 dan kemudian menjadi bintang di klub tersebut sebelum pindah ke Bayern Munchen pada 2014 hingga kini.
(nva)
[Gambas:Video CNN]