The Last Dance: Michael Jordan Masih Benci Pistons

CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2020 13:41 WIB
CHARLOTTE, NC - NOVEMBER 03: Owner of the Charlotte Hornets, Michael Jordan, reacts to a call during their game against the Chicago Bulls at Time Warner Cable Arena on November 3, 2015 in Charlotte, North Carolina. NOTE TO USER: User expressly acknowledges and agrees that, by downloading and or using this photograph, User is consenting to the terms and conditions of the Getty Images License Agreement.   Streeter Lecka/Getty Images/AFP
Michael Jordan masih benci Bad Boys Detroit Pistons. (AFP/STREETER LECKA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda Chicago Bulls Michael Jordan mengaku masih benci terhadap 'The Bad Boys' Detroit Pistons hingga saat ini dalam dokumenter The Last Dance.

Episode tiga dan empat The Last Dance yang fokus pada musim terakhir dinasti Bulls di NBA, membahas tentang perjalanan Phil Jackson menjadi pelatih Bulls dan Pistons yang merupakan musuh utama Jordan di NBA.

Pistons menerapkan 'Jordan Rules' yang membuat Isiah Thomas dan kawan-kawan melakukan segala cara di atas lapangan untuk menghentikan Jordan. Perlawanan kasar dari Pistons sering didapat Jordan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulls yang dipimpin Jordan gagal melangkah ke final NBA sepanjang 1987 hingga 1990 karena dikalahkan Pistons. Baru pada 1991 Bulls menyapu bersih kemenangan atas Pistons 4-0 pada final wilayah timur NBA dan menang 4-1 atas Los Angeles Lakers di final.

The Last Dance: Michael Jordan Masih Benci Pistons
Lebih dari 30 tahun berlalu, Jordan mengaku masih benci dengan Pistons era Bad Boys. Jordan mengatakan permainan fisik Pistons membuatnya menjadi pemain yang lebih baik.

"Oh, saya benci mereka. Kebencian itu saya bawa hingga saat ini. Mereka menjadikan ini masalah pribadi. Permainan fisik mereka membuat kami menderita," ujar Jordan dalam episode The Last Dance terbaru dikutip dari Clutch Points.

Mantan asisten Pistons Brendan Malone menjelaskan arti 'Jordan Rules'.

[Gambas:Video CNN]
"Ini arti Jordan Rules. Di sayap, kami akan mendorong dia dan tidak membiarkan dia masuk baseline. Kedua, ketika dia ada di atas, kami akan berusaha dia menggunakan sisi kiri. Ketika dia mendapatkan bola di sisi bawah, kami akan menghalangi dia dari atas. Itu arti Jordan Rules, sangat sederhana," ujar Malone.

Kebencian Jordan terhadap Bad Boys Pistons semakin menjadi-jadi setelah usai final wilayah timur 1991 para pemain Pistons tidak memberi selamat kepada Bulls. Para pemain Pistons langsung masuk ke ruang ganti sebelum pertandingan selesai.

Rivalitas Jordan dengan Pistons yang dipimpin Thomas juga berlanjut ke luar NBA. Jordan diklaim menjadi penyebab Thomas gagal masuk Dream Team Olimpiade 1992. Jordan dikabarkan tidak mau masuk Dream Team jika Thomas juga ada dalam tim. (har/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER