INSPIRASI

Hakeem Olajuwon, Simbol Kesuksesan Muslim Afrika di NBA

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Mei 2020 16:00 WIB
HOUSTON, TX - FEBRUARY 08: Hakeem Olajuwon speaks during the Houston Sports Awards on February 8, 2018 in Houston, Texas.   Bob Levey/Getty Images for Houston Sports Awards/AFP
Hakeem Olajuwon, potret muslim Afrika yang sukses di Amerika Serikat. (Bob Levey/Getty Images for Houston Sports Awards/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dream Shake, istilah yang selalu melekat pada legenda basket NBA, Hakeem Olajuwon. Gerakan mengelabui dengan cara membelakangi lawan, gerak ke kiri atau kanan kemudian berbalik untuk melontarkan bola masuk ke ring basket jadi ciri khasnya.

Bisa dibilang, suksesnya merupakan potret nyata seorang imigran muslim dari Afrika yang bersinar di Negeri Paman Sam sebagai pebasket legendaris.

Hakeem Olajuwon, legenda Houston Rockets, tercatat salah satu center terbaik dalam sejarah NBA. Statistik blok dan steal terhadap pemain lawan luar biasa selama kariernya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari itu, Olajuwon juga disebut profil ideal para peraih American Dream. Dia perantau dari Benua Afrika yang sukses di Amerika Serikat sebagai pebasket hebat.

Tak seperti kebanyakan pebasket Amerika Serikat era 1980-an yang merupakan orang Afro-American atau keturunan Afrika, Olajuwon memang imigran dari Afrika, tepatnya Nigeria.

Dia bahkan sosok muslim asal Afrika yang berhasil menembus kerasnya persaingan di NBA. Nyaris tak ada pebasket muslim dari Afrika yang sukses di kompetisi basket paling bergengsi tersebut.

Olajuwon merupakan kelahiran Lagos, Nigeria pada 21 Januari 1963. Dia merupakan putra ketiga di antara lima anak dari pasangan Salim dan Abike Olajuwon.

Nama lengkapnya, Akeem Abdul Olajuwon. Dia lebih dikenal dengan nama Hakeem Olajuwon. Hakeem diambil dari bahasa Arab yang merupakan salah satu dari 99 nama baik Allah Subhanahu wa Ta'aala dalam ajaran Islam. Artinya adalah Yang Maha Menegakkan Keadilan.

HOUSTON, TX - FEBRUARY 08: Hakeem Olajuwon arrives at the Houston Sports Awards on February 8, 2018 in Houston, Texas.   Rick Kern/Getty Images for Houston Sports Awards/AFPHakeem Olajuwon legenda Houston Rockets. (Rick Kern/Getty Images for Houston Sports Awards/AFP)
Olajuwon dalam bahasa Afrika-Yoruban, berarti kemuliaan dan kemakmuran yang merupakan anugerah dari Tuhan.

Dikutip dari situs NBA, kata tersebut juga berarti selalu berada di atas. Nama itu disematkan sebagai doa kedua orang tua agar sang anak seperti keinginan mereka tersebut.

Doa sang orang tua ini yang menjadi kenyataan. Sang putra ketiga menjadi makmur dan terkenal di NBA.

Padahal, sang ayah sempat melarangnya jika perjuangannya belajar di Amerika Serikat hanya sekadar menjadi pebasket. Pasalnya, sang ayah melihat basket bukan hal penting dalam hidup.

Meski demikian, sang ayah akhirnya melunak setelah mendapat bujukan dari pelatih Olajuwon di Nigeria. Sang pelatih amat yakin takdirnya bersinar sebagai pebasket hebat.

Olajuwon mulai menekuni basket saat usia 15 ketika duduk di bangku sekolah menengah atas, Muslim Teachers College. Awalnya, sekolah itu mengikuti festival olahraga antarsekolah di Nigeria. Pada saat itu, Olajuwon sebenarnya merupakan pemain handball dan kiper sepak bola.

Namun, seorang temannya mendekati pelatih dan meminta Olajuwon bermain di tim basket bersama mereka. Pelatih mengizinkan. Tak disangka kariernya berawal dari situ.

Dua tahun kemudian, dia mendapat beasiswa di Universitas Houston karena talentanya di olahraga basket. Dia kemudian mengganti namanya menjadi Hakeem Olajuwon dan menghilangkan kata Abdul. Sang pemain menilai pemain basket hebat akan tetap hebat, apapun namanya.

Dari tim kampus yang berlaga di Liga Basket Mahasiswa (NCAA), karier hakim terus menanjak ke NBA pada 1984. Kedatangan Olajuwon seolah menjadi ancaman bagi rival-rivalnya di NBA.

Chicago Bulls pernah mendominasi di NBA pada 1990-an. (Chicago Bulls pernah mendominasi di NBA pada 1990-an. (AFP PHOTO/VINCENT LAFORET)
Dia pun berhasil membantu Houston Rockets juara NBA pada 1994 dan 1995 di tengah dominasi Chicago Bulls yang diperkuat sang bintang, Michael Jordan. Dia pensiun pada 2002 setelah bergabung dengan Toronto Raptors pada 2001-2002.

Olajuwon bahkan disebut pernah masuk dalam bidikan Bulls pada 1984 untuk bergabung bersama Jordan.

"Olajuwon sebenarnya incaran utama yang diharapkan banyak orang [di Bulls], termasuk saya," kata General Manager Bulls waktu itu, Rod Thorn.

Meski demikian, Olajuwon tetap bertahan di Houston Rockets, klub yang membesarkannya sejak kali pertama menjejakkan kaki di Amerika.

[Gambas:Video CNN]

Keresahan Sebagai Pebasket Muslim di NBA

Hakim punya cerita menarik menyoal identitasnya sebagai pebasket muslim ketika mengawali karier di NBA.

"Satu-satunya pebasket muslim yang saya tahu ketika itu adalah Kareem Abdul Jabbar saat saya masih menjadi pemain. Saya amat menghormatinya," ujar Olajuwon saat wawancara kepada The Undefeated.

Abdul Jabbar bukan hanya banyak menginspirasinya di lapangan. Legenda LA Lakers ini kerap menjadi anutan Olajuwon dalam memperjuangkan Islam sebagai agama penuh damai, bukan simbol kekerasan.

Setelah pensiun, Olajuwon mengisi waktu lowongnya dengan menjadi pendakwah dan mengisi ceramah dalam forum-forum muslim di Amerika Serikat. Maklum, dia menilai banyak persepsi salah dari kebanyakan orang Amerika Serikat tentang Islam.

"Ini mungkin karena kebodohan dalam hal beragama. Sayangnya saat ini, orang-orang mengaitkan muslim dan Islam dengan terorisme."

"Banyak sekali orang yang tidak paham Islam sebenarnya, kontribusi Islam dan umat muslim dalam peradaban manusia. Islam punya sejarah yang kaya. Ini bukan agama baru, yang baru muncul beberapa tahun ini," jelas Olajuwon. (bac/sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER