INSPIRASI

Enes Kanter, Petik Kekuatan dari Puasa

CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2020 16:00 WIB
NEW YORK, NY - DECEMBER 25: Enes Kanter #00 of the New York Knicks celebrates after hitting a three-point basket against the Milwaukee Bucks at Madison Square Garden on December 25, 2018 in New York City. NOTE TO USER: User expressly acknowledges and agrees that, by downloading and or using this photograph, User is consenting to the terms and conditions of the Getty Images License Agreement.   Mike Stobe/Getty Images/AFP
Enes Kanter mengaku tetap menjalankan ibadah puasa di tengah kesibukan sebagai atlet. (Mike Stobe/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ibadah puasa sering dikaitkan dengan kondisi melemah dan pembatasan aktivitas fisik. Namun bintang NBA Enes Kanter hadir membuktikan bahwa puasa justru bisa memberinya kekuatan untuk bertarung di lapangan.

Kanter sudah terbiasa dengan kewajiban sebagai muslim sejak kecil. Karena itu ketika ia berada di lingkungan yang membuatnya jadi minoritas, hal tersebut tidak membuat center 27 tahun itu meninggalkan ajaran-ajaran yang sudah dipercayainya.


Salah satu tantangan terberat Kanter adalah menjalankan tugas sebagai pemain NBA di tengah puasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara teori tidak ada asupan yang masuk ke tubuh sepanjang hari bakal mempengaruhi ketahanan tubuh, terutama saat menghadapi aktivitas fisik macam berlatih dan bertanding basket.

Enes Kanter (kiri) tetap puasa ketika menjalani pertandingan NBA. (Harry How/Getty Images/AFP)Enes Kanter (kiri) tetap puasa ketika menjalani pertandingan NBA. (Harry How/Getty Images/AFP)
Namun hal itu tak menjadi halangan bagi Kanter. Atlet berdarah Turki itu percaya keduanya bisa berjalan bersamaan. Kanter bahkan bermain di play-off musim lalu bersama Portland Trail Blazers dengan kondisi berpuasa.

"Tentu saja, setiap hari kami diwajibkan untuk beribadah. Jadwal NBA juga sangat padat karena banyak berisi latihan, pertemuan, berpergian, menonton pertandingan.

"Sungguh sulit namun tetap memungkinkan. Hal yang sama berlaku untuk puasa. Saya puasa ketika saya bermain, namun saya harus memastikan bahwa saya menjalani gaya hidup yang sehat di saat bersamaan," kata Kanter dikutip dari The Undefeated.

Ibadah puasa yang dilakukan Kanter bahkan menarik minat rekan-rekan setimnya untuk mencoba melakukan hal tersebut.

"Saat saya bermain di Oklahoma City Thunder, rekan setim saya ingin mencoba rasanya berpuasa. Dia ingin mengetahui bagaimana efek kepada badan saya saat saya berpuasa," ucap Kanter dalam unggahan Youtube Now This News.

Kanter sangat memahami esensi ibadah puasa, selain menahan lapar, haus, dan melatih kesabaran, yaitu merasakan kesulitan kaum duafa.

"Di musim panas, waktu berbuka di Amerika Serikat bisa ada di pukul 20.00-20.30. Hal ini bisa membuat kami mengerti seluruh kondisi orang miskin di luar sana."

"Saya mendengar jutaan cerita ketika orang-orang tidak bisa mendapatkan air bersih untuk minum. Saya belum membicarakan tentang makan, ini baru soal minum dengan air bersih," kata Kanter.

Di luar itu, Kanter menganggap ibadah puasa punya nilai positif terhadap dirinya.


"Puasa membuat tubuh saya berada dalam kondisi bagus. Kini saya bahkan jarang merasa haus atau lapar [di hari biasa saat tak puasa]," ujar pemain yang kini berkostum Boston Celtics tersebut.

Kanter menganggap salah satu alasan ia bisa berpuasa dengan baik di tengah padatnya jadwal NBA adalah karena punya lingkungan yang mendukung untuk melakukan ibadah.

"NBA seperti keluarga. Orang-orang yang ada di sini menaruh hormat pada agama saya, mereka juga menaruh hormat pada agama lain. Di NBA, kamu bisa menjadi dirimu sendiri. Mereka memperlakukan saya seperti halnya pemain lain," ucap Kanter.

[Gambas:Video CNN]
Selain soal puasa, klub-klub yang pernah dibela Kanter benar-benar memperhatikan dan mendukung Kanter melaksanakan kewajiban sebagai muslim.

"Saya harus salat lima waktu jadi Knicks memberikan saya ruang di tempat latihan di Madison Square Garden. Saya harus makan makanan halal jadi mereka membuatkan makanan khusus."

"Hal itu berarti besar. Amerika Serikat bukan negara muslim namun ketika kalian melihat sebuah tim melakukan hal yang penuh rasa hormat, hal ini menunjukkan besarnya rasa hormat yang dimiliki orang-orang di Amerika Serikat," ujar Kanter seperti dikutip dari Oregon Live.


Kanter pun berusaha keras untuk jadi pribadi yang baik dan menampilkan wajah Islam yang baik di hadapan orang lain.

"Al Quran mengajarkan untuk memperlakukan orang lain dengan penuh martabat dan rasa hormat karena kita semua adalah ciptaan Tuhan," ujar Kanter. (ptr/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER