Jakarta, CNN Indonesia -- Kepulangan penyerang Juventus
Cristiano Ronaldo ke Turin, Italia, tertunda karena pesawat pribadi miliknya tidak dapat terbang untuk menjemput dari Madrid, Spanyol, efek pandemi
virus corona.
Ronaldo dijadwalkan akan kembali ke Juventus pada Selasa (28/4) pekan lalu. Namun, dikutip dari
Daily Mail pemain berjuluk CR7 itu terlambat tiba di Turin karena jet pribadinya terkena pembatasan penerbangan oleh Pemerintah Spanyol akibat wabah Covid-19.
Juventus dan seluruh klub Serie A memanggil para pemain untuk berkumpul pada pekan lalu guna menjalani latihan. Pemerintah Italia sudah memberi izin kepada Lega Calcio untuk menggelar latihan mulai hari ini, Senin (4/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Liga Italia juga tengah mempertimbangkan untuk melanjutkan kompetisi musim 2019/2020 di tengah pandemi.
Rencana Ronaldo berkumpul bersama skuat Bianconeri sedikit terhambat karena pesawat pribadi seharga 30 juta poundsterling atau setara dengan Rp566 miliar itu tidak bisa terbang dari ibu kota Spanyol.
[Gambas:Video CNN]Menurut laporan
Daily Mail berdasarkan berita TVI, jet pribadi Ronaldo sudah tiga kali mencoba lepas landas dari Madrid. Namun, pesawat itu urung menjemput sang bintang kembali ke Italia setelah mendapat larangan dari pemerintah setempat.
Akibat masalah itu Ronaldo hingga kini masih tertahan di kampung halamannya, Madeira, Portugal.
Football Italia mengabarkan pesawat itu baru tiba di Funchal, ibu kota Madeira, pada Senin (4/5) pukul 18.30 waktu setempat, sebelum membawa Ronaldo ke Italia.
Saat tiba di Turin nanti Ronaldo akan kembali menjalani karantina selama 14 hari sebelum kembali ke Vinovo, pemusatan latihan Juventus. Sedangkan pemain yang sudah berada di Italia bisa mulai berlatih pada Selasa (5/4) atau Rabu (6/5).
Ronaldo menghabiskan waktu karantina di Madeira sebelum Italia memberlakukan
lockdown. Ronaldo terbang ke Portugal untuk merawat sang ibu, Dolores Aveiro, yang menderita stroke atau sebelum rekan bek Juventus Daniele Rugani dinyatakan positif terpapar virus corona pada pertengahan Maret.
(sry/har)