Takut Corona, Pemain-pemain Top Liga Inggris Menolak Berlatih

CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2020 14:23 WIB
Manchester City's Sergio Aguero celebrates after scoring his side's sixth goal during the English Premier League soccer match between Aston Villa and Manchester City at Villa Park in Birmingham, England, Sunday, Jan. 12, 2020. (AP Photo/Rui Vieira)
Sergio Aguero dilaporkan menolak kembali berlatih karena penyebaran virus corona yang masif di Inggris. (AP Photo/Rui Vieira)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana untuk menggelar kembali Liga Inggris terus menemui rintangan. Kali ini, beberapa pemain top di Premier League menolak untuk berlatih.

Klub-klub Premier League berencana untuk kembali berlatih sebelum kompetisi digelar kembali pada 1 Juni. Namun, dilansir Daily Mail, ada beberapa pemain yang menolak kembali berlatih seperti Sergio Aguero, Raheem Sterling (Manchester City), Antonio Rudiger (Chelsea), Manuel Lanzini (West Ham United), hingga Danny Rose (Newcastle United).

Para pemain ini dikabarkan baru akan berlatih jika situasi sudah kembali normal. Hal ini mengacu penyebaran virus corona yang tergolong masif di Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keengganan para pemain tersebut berlatih juga disebut sudah disampaikan ke pelatih masing-masing. Mereka khawatir karena harus kembali bekerja di tengah risiko terinfeksi virus corona.

Beberapa pemain juga merasa dijadikan alat politik pemerintah untuk menenangkan masyarakat. Hal itu sempat disampaikan Rose yang bahkan mengaku tidak tahu Premier League akan digelar kembali pada 1 Juni mendatang.

"Persetan dengan moral negara! Ini seperti menempatkan hidup banyak orang dalam risiko. Sepak bola seharusnya tidak meributkan kapan bisa kembali bergulir sampai jumlah kasus [virus corona] menurun drastis," ucapnya lewat akun Instagram Live.

Berdasarkan data Worldometers, kasus positif virus corona tercatat mencapai angka 3.877 pada 11 Mei. Angka ini empat kali lebih banyak dibandingkan kasus positif di Jerman pada hari yang sama.

Begitu pula dengan angka kematian yang mencapai 210 orang per tanggal 11 Mei. Angka-angka tersebut masih tergolong tinggi dan risiko untuk menggulirkan kompetisi dalam waktu kurang dari dua pekan ke depan terlalu besar. (jal/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER