Atlet Pelatnas Mengadu ke Menpora di Masa Pandemi Corona

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2020 20:49 WIB
Menpora, Zainudin Amali saat memimpin upacara pengukuhan kontingen atlet Indonesia untuk SEA Games 2019 di Hall Bola Basket, GBK, Jakarta, Rabu, 27 November 2019. CNN Indonesia/Bisma Septalisma
Sejumlah atlet pelatnas mengadu ke Menpora Zainudin Amali. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para atlet pelantas yang masih menjalani latihan di masa pandemi wabah virus corona mengadu kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

Atlet menembak, Fathur Gustavian yang mengaku sempat melaksanakan turnamen secara online. Fathur mengaku banyak peserta yang hadir dalam turnamen tersebut.

"Atlet menembak sampai sekarang masih semangat berlatih di rumah masing-masing. Baik pelatda, mandiri, dan kami tetap menjaga kesehatan," ucap Fathur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu juga dengan David Armandoni, pelatih timnas renang asal Prancis yang mengaku mengalami kesulitan karena para atlet yang sudah pulang ke kampung halaman masing-masing tidak memiliki kolam untuk latihan.

Armandoni meminta jika memungkinkan untuk dibuat protokol khusus untuk pelatnas renang supaya bisa kembali berlatih.

GIF Banner Promo Testimoni
"Sebab tidak memungkinkan renang latihan lewat zoom tapi harus menyentuh air. Jadi mohon bantuan Kemenpora untuk bisa membantu dibuat protokol latihan di GBK. Virus tidak bisa masuk ke kolam karena ada komposisi kimia yang bisa menetralisir air dan itu aman," ungkap Armandoni.

Namun ada kemungkinan paparan virus di ruang ganti dan tempat lain. Armandoni yakin, jika protokol yang diberikan bisa dipatuhi seperti yang dilakukan di luar negeri, kondisi kesehatan atlet bakal aman.

Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) juga akan menyampaikan rencana latihan untuk menyesuaikan dengan protokol yang dibuat jika nantinya disetujui.

Sementara itu, manajer timnas dayung Budiman Setiawan melaporkan kepada Menpora bahwa saat ini pemusatan latihan tidak terpencar seperti sebelumnya. Pemusatan latihan dipindah semuanya ke Waduk Jatiluhur untuk mempermudah koordinasi.

Meski tetap digelar, pelatnas dayung tetap dijalankan sesuai protokol pemerintah, seperti penyemprotan dan penggunaan masker.

"Kami usul jika PON (Pekan Olahraga Nasional 2021) dimajukan ke September sebab November ada SEA Games. Dayung harus mempertahankan posisi. Kami takut ini akan jadi terganggu," ujar Budiman.

Budiman juga melaporkan rencana Indonesia untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah World Beach Games 2023. Wacana itu muncul setelah multievent itu batal digelar tahun ini.

World Beach Games semula dijadwalkan berlangsung pada 2021. Namun, mengikuti besarnya dampak dari wabah Covid-19 dan penjadwalan ulang Olimpiade Tokyo 2020 hingga 2021, Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) memutuskan untuk menunda ajang itu hingga tiga tahun ke depan.

Budiman menyarankan kepada Kemenpora untuk mengikuti bidding lebih awal jika memang berniat untuk menjadi tuan rumah World Beach Games 2023. Sebab, sampai saat ada dua kota yang mengajukan diri jadi tuan rumah, Hong Kong dan Los Angeles.

[Gambas:Video CNN]
Menpora Zainudin Amali menyambut positif saran dari cabor dayung dan mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Ketua National Olympic Committee (NOC) Raja Sapta Oktohari.

"Tadinya memang kami berharap bisa digelar 2021. Tapi karena mundur saya akan komunikasi dengan Okto karena yang bidding nanti adalah NOC atas nama negara. Apalagi sudah ada dua negara yang mengajukan diri. Jika tiga tahun lagi pas 2023, tapi di saat itu ada FIBA Basketball World Cup," kata Amali.

Sementara terkait penetapan jadwal baru penyelenggaraan PON 2020 ke Oktober 2021, Menpora mengatakan sudah diputuskan dalam rapat terbatas kabinet berdasarkan usulan dari stakeholder olahraga yang dihimpun KONI Pusat.

Bahkan KONI Pusat sudah menentukan tanggal baru gelaran PON yakni pada 2-13 Oktober 2021. Penetapan tanggal tersebut juga disebut sudah dikoordinasikan dengan KONI Daerah dan cabang olahraga.

"Jadi coba didiskusikan dengan KONI, karena PON ini areanya banyak di KONI," ujarnya. (ttf/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER