Jakarta, CNN Indonesia -- Pada 22 tahun silam, striker
Real Madrid Predrag Mijatovic mencetak gol tunggal berbau offside yang membunuh harapan
Juventus juara
Liga Champions 1998.
Pada 20 Mei 1998, Amsterdam Arena menjadi saksi salah satu laga bersejarah. Dua tim besar bersua di partai puncak kompetisi elite Eropa.
Kala itu, Madrid justru bukan tim favorit juara. Maklum, mereka tak pernah lagi mengangkat piala Si Kuping Besar selama 30 tahun lamanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Juventus, tim bertabur bintang yang tiga musim beruntun lolos ke final. Namun, Bianconeri hanya mampu meraih juara pada 1996.
Dari segi kualitas pemain, kedua tim sama kuat. Juventus yang didominasi pemain timnas Italia termasuk Alessandro Del Piero dan Filippo Inzaghi didukung pemain asing top macam Edgar Davids dan Zinedine Zidane.
Kubu Madrid pun saat itu punya skuat lengkap. Mereka punya Fernando Hierro dan Raul Gonzalez yang jadi andalan Tim Matador ditambah pemain asing kelas wahid macam Roberto Carlos, Fernando Redondo, Clarence Seedorf, dan Mijatovic.
Adalah Mijatovic yang jadi pemecah kebuntuan di laga ini. Pemain asal Serbia itu berhasil meneruskan bola liar hasil tembakan Roberto Carlos yang membentur bek lawan.
Para pemain Juventus sempat melancarkan protes dan menilai Mijatovic berada dalam posisi offside sebelum menceploskan si kulit bundar. Namun, wasit bergeming dan mengesahkan gol itu.
 Juventus saat itu masih diperkuat Alessandro del Piero. (AFP PHOTO / OLIVIER MORIN) |
Hingga saat ini gol Mijatovic masih menjadi perdebatan di kalangan pendukung Si Nyonya Tua. Namun, Mijatovic memaklumi protes tersebut hanya sekadar bentuk kekecewaan.
[Gambas:Video CNN]"Biasanya tim yang kalah berhak untuk marah. Tapi, saya suah selesai tentang hal itu. Saya selalu mengatakan itu tidak offside hanya karena reaksi para pemain Juventus," kata Mijatovic kepada
Marca.
Mijatovic menyebut, para pemain Juve terbiasa dengan atmosfer Liga Italia yang penuh dengan intrik dan protes terhadap wasit.
"Mereka memprotes segalanya bahkan ketika tidak terjadi apa pun. Dalam laga final itu tidak ada yang mengangkat tangan pertanda offside."
"Memang benar tidak ada pandangan yang bisa membuktikan insiden itu secara pasti. Tapi, saya yakin onside. Tidak ada yang protes dan itulah kuncinya," ujar Mijatovic.
(jun/har)