Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap tes Ducati Michele Pirro menuding
Honda sebagai pihak di belakang keputusan pebalap
wildcard dihapus dari
MotoGP 2020. Pirro mengklaim Honda ingin balas dendam terhadap
Jorge Lorenzo.
Pengelola MotoGP (Dorna Sports), Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM), Asosiasi Tim MotoGP (IRTA), dan Asosiasi Tim Pabrikan (MSMA) sepakat untuk menghapus keikutsertaan pebalap
wildcard di MotoGP 2020.
Kesepakatan itu diambil agar jumlah pebalap di trek bisa semakin sedikit sekaligus mengurangi risiko keselamatan di tengah pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesepakatan itu pula membuat Jorge Lorenzo gagal memperkuat Yamaha sebagai pebalap
wildcard di MotoGP Catalunya 2020. Pirro pun menganggap kesepakatan itu diambil karena Honda ingin membalas dendam terhadap Lorenzo.
"Saya tidak tahu apakah ini cara seseorang membayar atas perbuatan mereka, tapi saya pikir ini tidak adil. Saya bisa memahami jika keputusan diambil satu bulan sebelum balapan, tapi saat ini kita tidak tahu kapan MotoGP 2020 akan dimulai," ucap Pirro dikutip dari
AS.
"Mungkin Honda ingin menghukum Lorenzo setelah dia kembali ke Yamaha. Tapi saya bukan Lorenzo, yang dengan pendapatannya bisa tetap di rumah. Saya pikir saya masih bisa berbicara banyak di MotoGP," sambung Pirro.
[Gambas:Video CNN]Lorenzo kembali ke Yamaha sebagai pebalap tes setelah dua bulan memutuskan pensiun dari MotoGP. Keputusan pensiun membuat Lorenzo mengakhiri kontrak dengan Repsol Honda di tengah jalan yang masih menyisakan satu musim.
Pirro mengklaim Honda ingin membalas dendam terhadap Lorenzo, yang dianggap sudah berbohong demi meninggalkan Repsol Honda dengan keputusan pensiun. Lorenzo pun kembali ke Yamaha, yang merupakan rival Honda.
"Sebagai pebalap yang menjalani hidup 360 kilometer per jam, keputusan ini sulit diterima. Selama 2,5 bulan saya latihan di rumah, saya merasa kecewa. Membuat keputusan seperti itu di depan [musim belum mulai] tidaklah tepat," ujar Pirro.
(har/jun)