Jakarta, CNN Indonesia --
Olimpiade 2020 yang bakal berlangsung pertengahan 2021 diperkirakan tidak akan berjalan mudah karena wabah
virus corona.
Olimpiade yang seharusnya digelar tahun ini harus diundur hingga tahun depan karena pandemi covid-19. Kendati ditunda setahun, bukan berarti permasalahan mengenai virus tersebut dapat terselesaikan.
Salah seorang pejabat senior Olimpiade, John Coates, mengindikasikan masalah pada penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di dunia itu tak dapat dihindari karena jumlah atlet, ofisial, media, dan sukarelawan yang hadir dari berbagai negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita benar-benar akan mendapat masalah karena kita memiliki atlet dari 206 negara. Akan ada 11.000 atlet datang, 5.000 pelatih dan ofisial teknis, 20.000 media, kita memiliki 4.000 pekerja di komite organisasi saat ini, akan ada 60.000 sukarelawan datang. Itu adalah jumlah yang banyak," ujar Coates dikutip dari AFP.
Untuk menghadapi segala situasi yang bisa terjadi, Coates mengutarakan beragam rencana demi kesuksesan Olimpiade yang akan berlangsung di ibu kota Jepang.
"Apakah kita akan mengkarantina kampung atlet Olimpiade? Apakah semua atlet dikarantina ketika mereka sampai di sana? Apakah kita membatasi penonton di
venue? Apakah kita memisahkan atlet dari
mixed zone tempat media?" kata Coates.
Segala protokol tersebut dikatakan Coates bisa dilakukan dengan memperhatikan segala situasi pada Oktober. Jika keadaan tidak juga membaik menjelang akhir tahun, maka Olimpiade 2020 berada dalam ancaman.
Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) sudah mengatakan tidak akan menunda Olimpiade 2020 untuk kali kedua karena faktor biaya dan penjadwalan agenda olahraga. Dengan demikian Olimpade 2020 akan ditiadakan jika tidak bisa diselenggarakan pada 2021.
[Gambas:Video CNN] (afp/sry)