Biglia: Messi Bisa Dibuat Seperti 'The Last Dance' Jordan

CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2020 04:04 WIB
Barcelona's Argentinian forward Lionel Messi reacts after winning the Ballon d'Or France Football 2019 trophy at the Chatelet Theatre in Paris on December 2, 2019. - Lionel Messi won a record-breaking sixth Ballon d'Or on Monday after another sublime year for the Argentinian, whose familiar brilliance remained undimmed even through difficult times for club and country. (Photo by FRANCK FIFE / AFP)
Kehebatan Lionel Messi kurang lengkap karena belum membawa Argentina juara Piala Dunia. (FRANCK FIFE / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang Argentina, Lucas Biglia menyebut perjalanan Lionel Messi bisa dibuat serial dokumenter seperti 'The Last Dance' milik Michael Jordan setelah Messi memenangkan Piala Dunia 2022.

Biglia mengaku mengikuti serial tersebut dan menganggap perjalanan Michael Jordan di musim terakhir bersama Chicago Bulls yang didokumentasikan oleh ESPN tersebut sangat menarik untuk diikuti.

"Serial itu membuat saya berpikir bahwa dalam beberapa tahun ke depan, saya berharap juga bisa menyaksikan hal yang serupa dengan sosok fenomenal yang kami punya [Messi]."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita semua bisa belajar banyak hal dari hari ke hari yang dilalui Messi. Kita bisa melihat dia berlatih, kita bisa melihat dia bertanding namun ada banyak hal yang terjadi dari hari ke hari yang kalian tidak ketahui, seperti halnya yang ada di serial [Jordan]," ucap Biglia seperti dikutip dari Daily Mail.

Biglia lalu berharap kisah Messi nanti dilengkapi kemenangan di Piala Dunia 2022.

[Gambas:Video CNN]

"Adegan yang ingin saya lihat di masa depan adalah seperti saat Jordan memegang piala dan menangis. Saya ingin melihat Messi dengan trofi Piala Dunia."

"Itulah yang ingin saya lihat. Saya tahu bahwa hal itu sangat berarti untuk dirinya dan Argentina," kata Biglia.

Biglia sendiri menganggap sosok Messi tidak menampilkan keangkuhan ala bintang super.


"Messi selalu menempatkan dirinya sepertimu. Bukan hanya karena sifat rendah hati, melainkan juga karena dia ingin membuatmu nyaman. Dia ingin membangun hubungan yang bagus dengan rekan setimnya."

"Itulah yang membuat ia semakin hebat. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan dirinya sebagai pemain. Sedangkan sebagai sosok pribadi, dia 100 kali lebih baik," tutur Biglia.
GIF Banner Promo Testimoni

Biglia lalu menggambarkan kekecewaan Messi ketika terakhir kali gagal membawa Argentina juara di Piala Dunia 2018.

"Memori bagus tentu terekam, begitu pula dengan memori buruk. Mengapa seseorang harus menderita begitu banyak? Di Piala Dunia terakhir, kegagalan kami benar-benar memukulnya. Hal itu juga membuat saya bertanya-tanya. Pertanyaan itu terus bersama saya, bukan hanya ketika di lapangan, melainkan juga di luar itu." (ptr/sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER