Jakarta, CNN Indonesia --
Marc Marquez dan Honda adalah pasangan yang sulit dikalahkan. Bila keduanya pisah jalan, tentu persaingan di
MotoGP kembali memanas bahkan mencapai titik maksimal.
Marquez dan Honda sama-sama berhasil menarik keluar potensi maksimal yang mereka miliki. Sejak Marquez menjalani musim debut di MotoGP, Marquez berhasil memboyong enam gelar juara dunia MotoGP.
Marquez bahkan berhasil jadi juara dunia di musim debutnya di MotoGP, sebuah catatan yang tak bisa dilakukan oleh Valentino Rossi dan pembalap lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu-satunya kegagalan Marquez jadi juara dunia adalah di MotoGP 2015. Bila mengacu pada keberhasilan lainnya, tentu kegagalan di MotoGP 2015 itu tak menjadi sebuah masalah besar.
Dalam tahun-tahun kejayaan Marquez, rumor bahwa Honda mulai coba menekan peran Marquez agar tak terlihat beberapa kali muncul. Salah satunya adalah ketika mereka berani merekrut Jorge Lorenzo menjadi tandem Marquez. Namun ternyata Lorenzo gagal bersinar bersama Honda.
 Jorge Lorenzo, satu-satunya pembalap yang bisa jadi juara dunia di era Marc Marquez telah memutuskan pensiun. (AP Photo/Alberto Saiz) |
Kini, Honda terlibat rumor ingin menjadikan Pol Espargaro sebagai pembalap mereka di musim MotoGP 2021. Keputusan ini diyakini bakal membuat Marquez kecewa itu berarti Alex Marquez bakal tersingkir.
Kekecewaan Marc Marquez yang muncul nantinya memiliki dasar kuat karena Alex Marquez belum tampil sama sekali bersama Honda di MotoGP 2020. Di saat MotoGP 2020 terhenti karena pandemi Corona, Honda justru disebut mempertimbangkan Pol Espargaro sebagai pembalap mereka musim depan.
Honda dinilai tak mau membuat posisi Marquez makin kuat dalam tim Repsol Honda di masa depan.
Padahal salah satu alasan Marc Marquez menandatangani kontrak bersama Honda hingga 2024 diyakini karena Honda memberikan tempat untuk Alex Marquez di MotoGP 2020.
Tak Ada Lawan untuk Duet Marquez-HondaSejak kalah di MotoGP 2015, otomatis Marc Marquez dan Honda jadi duet yang tak terkalahkan dalam perburuan gelar juara dunia.
Valentino Rossi sudah terlalu tua untuk jadi pesaing serius Marquez memburu mahkota. Jorge Lorenzo, pembalap dengan peluang terbesar mengalahkan Marquez, justru hengkang dari Yamaha, tunggangan terbaiknya lantaran masalah internal.
Keputusan Lorenzo pindah dari Yamaha ikut memperlancar dominasi Marquez karena Lorenzo butuh adaptasi dan tampil labil bersama Ducati dan Honda.
Andrea Dovizioso dan Ducati jadi penantang Marquez, namun Dovizioso tak benar-benar memberikan ancaman secara konstan dalam tiga musim terakhir.
Maverick Vinales bersama Yamaha juga tak banyak berkutik dan hanya galak di beberapa seri awal ketika ia baru datang ke tim Yamaha.
 Fabio Quartararo jadi nama terakhir yang dianggap sebagai calon rival Marc Marquez. (Mohd RASFAN / AFP) |
Fabio Quartararo lalu mencuat jadi nama baru sebagai calon pesaing Marquez, namun Quartararo masih terlalu hijau sebagai pengganjal Marquez dalam beberapa tahun mendatang.
Selepas era Rossi dan Dovizioso, otomatis Marquez adalah pembalap paling senior dan berpengalaman di dunia balap MotoGP. Lorenzo dan Casey Stoner, dua pembalap jempolan yang ada di bawah generasi Rossi telah pensiun sehingga hal tersebut turut memudahkan karier Marquez mendominasi MotoGP.
Ia bakal unggul dari segi pengalaman dan mental bertanding melawan calon-calon penantang macam Vinales, Quartararo, Alex Rins, Joan Mir, hingga Franco Morbidelli. Otomatis, bila Marquez terus menunggangi 'kuda pemenang' yaitu Honda, ia punya peluang terbaik untuk terus mendominasi perolehan gelar juara dunia.
Hal yang berbeda mungkin terjadi bila Marquez dan Honda memilih pisah jalan. Honda dan Marquez bakal sama-sama dituntut pembuktian. Marquez ingin membuktikan bahwa ia bisa jadi juara dunia bersama motor lain selain Honda, sedangkan Honda ingin membuktikan motor mereka adalah motor juara dunia yang bisa ditunggangi pembalap lainnya.
Kemungkinan terbesar Marquez adalah pindah ke Ducati karena Ducati sudah pernah mengajukan tawaran pada Marquez. Di Yamaha, Marquez mungkin bakal sulit diterima bila Rossi masih ada di tim tersebut sebagai brand ambassador atau jabatan lain selepas pensiun nanti.
Sementara di Suzuki, mereka sudah fokus pada Rins dan Mir yang bakal jadi proyek jangka panjang.
Sedangkan bagi Honda, mereka bakal langsung sibuk mencari pembalap-pembalap potensial yang punya kemampuan jadi juara dunia. Dengan status sebagai tim besar, Honda punya kekuatan untuk merekrut pembalap manapun di dunia MotoGP.
Dua pembuktian ini bakal beradu di lintasan balap. Hal ini yang akan menyemarakkan dan memanaskan persaingan MotoGP di tahun-tahun mendatang, terutama selepas MotoGP kehilangan Rossi yang pensiun nantinya.
(jun)
[Gambas:Video CNN]