Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda tinju, Bernard Hopkins mengaku lebih iri pada jejak karier
Manny Pacquiao dibandingkan
Floyd Mayweather.
Pacquiao dan Mayweather selalu dibandingkan sebagai legenda
pound for pound. Meski Mayweather sukses menaklukkan Pacquiao di 2015, nama Pacquiao tetap selalu dianggap bisa menandingi kebesaran Mayweather.
Hopkins yang juga merupakan salah satu legenda tinju di kelas menengah bahkan menyebut dirinya lebih iri dengan perjalanan Pacquiao dibandingkan Mayweather.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lebih memilih jejak karier Manny Pacquiao dibandingkan Floyd Mayweather. Manny bertarung dengan siapapun sedangkan Floyd bertarung dengan petinju yang di atas kertas sudah takut terhadapnya," ucap Hopkins seperti dikutip dari
Ring TV.Meski lebih memilih Pacquiao, Hopkins tidak mengecilkan keberadaan Mayweather. Bagi Hopkins, Mayweather tetap bersedia menghadapi duel-duel besar, namun dengan syarat potensi keuntungan besar.
"Manny Pacquiao bertarung melawan siapapun petinju yang disodorkan oleh promotor. Floyd Mayweather bertarung dengan petinju yang menghadirkan keuntungan besar," kata Hopkins.
Pernyataan Hopkins bisa merujuk pada momen saat Mayweather bersedia bertarung dengan Pacquiao di 2015. Sejatinya duel Pacquiao vs Mayweather sudah dirumorkan sejak 2010 namun Mayweather terus mengulur waktu.
[Gambas:Video CNN]Dari sikap tersebut, Mayweather berhasil mendapatkan keuntungan lebih besar plus keuntungan lantaran kemampuan Pacquiao menurun dibandingkan saat 2010.
"Mayweather tetap layak jadi salah satu petinju Hall of Fame. Bagi saya, dia sosok yang hebat dan pintar dalam bisnis."
"Ketika karier tinju berakhir, petinju bisa melihat rekening bank dan anak-anak yang harus dibesarkan. Banyak petinju yang memiliki laga besar dalam karier mereka namun tidak mendapat kompensasi terbaik yang semestinya mereka dapatkan, padahal mereka adalah sosok Hall of Fame," tutur Hopkins.
(ptr/jun)