Ayah pebasket NBA Enes Kanter yakni Mehmet Kanter telah dibebaskan setelah tujuh tahun mendekam di penjara. Mehmet dipenjara karena dianggap sebagai anggota organisasi teroris oleh pemerintah Turki.
Mehmet dibebaskan lebih cepat dari vonis 15 tahun penjara kepada dirinya. Mehmet harus berada di balik jeruji besi karena dituduh berhubungan dengan lebih dari 100 pendukung Fethullah Gulen.
Gulen merupakan oposisi dari pemerintahan Recep Tayyip Erdogan. Gulen dicap sebagai teroris oleh Erdogan setelah dituduh melakukan upaya kudeta yang gagal pada 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enes pun menyambut bahagia pembebasan sang ayah dari penjara di Turki. Sebelumnya, center Boston Celtics itu meyakini ayahnya dipenjara karena kritik yang ia lontarkan pada rezim Erdogan.
"Wow! Saya bisa menangis [mendengar kabar ini]. Hari ini saya mengetahui bahwa setelah tujuh tahun menangkap ayah saya, membawanya ke pengadilan, dan menuduhnya sebagai penjahat hanya karena dia ayah saya, ayah saya telah dibebaskan! Ini karena tekanan yang kami berikan pada rezim Turki [Erdogan]," tulis Kanter di akun Twitter miliknya pada Jumat (19/6).
"Mereka tidak lagi bisa menjauhkannya dari kebebasannya karena sorotan yang kami berikan pada kasus ini. Namun, dia hanya satu orang, masih ada puluhan ribu orang tidak bersalah yang dipenjara di Turki."
Enes merupakan sosok yang vokal berbicara tentang rezim Erdogan. Bahkan, pebasket berusia 28 itu pernah membandingkan Erdogan dengan mantan diktator Jerman, Adolf Hitler.
Enes mengaku kerap mendapatkan ancaman dari para pesuruh Erdogan karena mengkritik Erdogan yang ia sebut sebagai pemimpin otoriter. Kanter bahkan mengklaim bahwa dia hampir diculik saat menyambangi Indonesia.
Lihat juga:Guardiola: Sane Bakal Tinggalkan Man City |
Pria yang melakukan itu [mencabut paspor Kanter], Anda tahu, Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki. Dia pernah menyerang orang-orang di Washington DC."
"Dia adalah manusia buruk. Dia adalah diktator dan [Adolf] Hitler abad ini," demikian ujar Kanter dalam video yang memberitahukan bahwa dia juga sempat ditahan di Rumania karena masalah paspor.
(jal/jal)