Khabib Nurmagomedov dan dunia Mixed Martial Arts (MMA) tengah berduka. Hal ini seiring kabar meninggalnya Abdulmanap Nurmagomedov di rumah sakit di Moskow, Rusia, Jumat (3/7) waktu setempat.
Abdulmanap meninggal setelah mengalami komplikasi penyakit yang menyerang jantung, otak dan diperparah oleh hasil positif virus corona. Salah satu kerabat mengatakan Abdulmanap mengalami dua penyakit yakni di jantung dan otak.
Kepergian Abdulmanap secara khusus memberikan duka yang teramat mendalam buat Khabib. Pasalnya, Abdulmanap bukan sekadar sosok ayah bagi juara kelas ringan UFC tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdulmanap berperang penting dalam membentuk Khabib sebagai petarung hebat. Ia yang mengenalkan Khabib pada beragam jenis bela diri.
Saat muda, Abdulmanap adalah pegulat gaya bebas di Ukraina. Ketika menjalani wajib militer, dia juga mendalami bela diri judo dan sambo. Di sana, Abdulmanap dilatih oleh Peter Butriy yang merupakan pelatih kehormatan di Uni Soviet.
![]() |
Setelah berkeluarga dan menjadi pelatih, Abdulmanap berhasil mengantarkan adiknya menjadi juara nasional sambo. Dari sana, tekad Abdulmanap untuk mendidik calon juara dunia makin berkembang.
Dia pulang ke Dagestan dan mengembangkan pusat pelatihan. Dengan kondisi masa kecil yang dipenuhi banyak anak didik sang ayah, Khabib pun hanya tinggal menunggu waktu untuk ikut terjun ke dalamnya.
"Khabib sangat aktif saat kecil, bahkan bisa dibilang hiperaktif. Dia suka memanjat, melompati sesuatu seperti sungai, halaman rumah tetangga, hingga pepohonan," ujar Abdulmanap dalam wawancara dengan RT.
"Sejak usia 15-16, saya tak bakal memberikan kelonggaran pada tiap atlet, termasuk Khabib. Mereka harus fokus sejak mereka berstatus sebagai atlet nasional. Sekolah, Dagestan, dan negara ini berharap pada mereka," kata Abdulmanap menambahkan.
Abdulmanap juga terus mengiringi perjalanan Khabib sebagai petarung. Khabib mulai meniti karier sebagai atlet sambo sebelum terjun ke MMA sejak 2008. Sambil berlaga di MMA, Khabib masih tampil di berbagai kejuaraan sambo dan sukses merebut gelar tingkat dunia. Abdulmanap terus mendukung Khabib, termasuk ketika Khabib kesulitan menembus UFC.
Tempaan Abdulmanap membuat Khabib memiliki bekal bela diri gulat, sambo, dan judo. Hal ini membuat Khabib selalu dominan dalam pertarungan, terutama saat ground fighting.
Sementara itu, kabar meninggalnya Abdulmanap juga disambut duka oleh Federasi Tinju Rusia (RBF). Sekretaris Jenderal RBF Umar Kremlev mengatakan kepergian Abdulmanap sebuah kehilangan besar untuk dunia olahraga.
"Dia akan terus ada dalam ingatan kami. Ini sebuah kehilangan besar untuk dunia olahraga," tulis Kremlev di akun Instagram miliknya.
(jal/ptr)