Fakhri Husaini: Makanan Tak Sehat Jadi Budaya Pemain

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Selasa, 25 Agu 2020 20:28 WIB
Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16 dan U-19, Fakhri Husaini, menyebut pemain sepak bola Indonesia mayoritas masih belum punya kesadaran makan sehat.
Fakhri Husaini menyadari budaya makan tak sehat sudah lama terjadi di Indonesia. (Dok. AFC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Eks Pelatih Timnas Indonesia U-16 dan U-19, Fakhri Husaini menyebut pemain sepak bola Indonesia harus sadar diri dalam hal pola makan dan hidup sehat untuk menunjang karier di lapangan hijau.

Fakhri mengatakan pola makan yang tak sehat di kalangan atlet sepak bola Indonesia adalah persoalan yang sudah berlangsung sejak lama.

"Tentu ini masalah budaya bahwa sebagian besar pemain sepak bola Indonesia mulai dari saya main di timnas jadi masalah yang cukup serius dan menjadi perhatian terutama bagi pelatih asing," ucap Fakhri kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Fakhri, langkah Shin Tae Yong sebagai Kepala Pelatih Timnas Indonesia menerapkan pola makan sehat sudah dilakukan pelatih asing lain di Skuat Garuda sebelumnya. Begitu pula soal larangan makan gorengan yang menjadi perhatian pelatih asal Korea Selatan itu untuk pemain Timnas Indonesia.

Faktor budaya membuat cara berpikir pemain Timnas Indonesia tidak memikirkan manfaat makanan yang menjadi asupan buat tubuhnya, justru mengutamakan selera dan rasa ketika menentukan makanan yang menjadi santapan.

Banner Live Streaming MotoGP 2020

"Buat mereka [pemain] makanan yang tidak enak rasanya tapi manfaat ke tubuh penting bisa ditolak. Makanan yang dipilih yang enak rasanya di mulut. Ini yang menjadi tanggung jawab kita semua, pelatih maupun orang tua pemain."

"Dari rumah harus diatur pola makan sehat. Jangan berpikir makanan sehat seolah-olah mahal. Dengan biaya murah bisa juga buat makanan sehat. Untuk memenuhi 4 sehat 5 sempurna tidak mahal. Cara mengolahnya yang penting," jelas Fakhri.

Mantan kapten tim Timnas Indonesia itu menganggap perlu waktu untuk mengedukasi pemain terkait pola makan dan hidup sehat.

Fakhri membuka kemungkinan membuat riset untuk membandingkan kaitan prestasi sepak bola dengan pola makan pemain, termasuk kebiasaan pemain makan gorengan dengan daya tahan bermain selama 2x45 menit sebagai tolok ukur.

"Pemain harus punya kesadaran bahwa apa yang mereka makan itu akan menentukan usia produktif mereka, masa depan kelangsungan karier. Ini harus ada budaya pola makan sehat sejak dini," ujarnya.

"Kesadaran tinggi juga diperlukan pemain dan pelatih juga mencontohkan. Menjaga aset mereka yaitu tubuh mereka sangat ditentukan usia mereka di sepak bola. Salah satunya dengan apa yang mereka makan," tukas Fakhri.

Buat Fakhri, pola hidup sehat yang dimaksud tidak hanya makan sehat, tapi juga istirahat cukup, tidak begadang termasuk bagaimana mengelola media sosial. Ia mengaku pernah menyampaikan ke pemain Timnas Indonesia U-19 yang dilatihnya bahwa ponsel bisa menjadikan mereka masuk surga atau neraka, karier sepak bola sampai 25 atau 35 tahun tergantung bagaimana mereka memanfaatkan handphone untuk kebaikan.

(nva)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER