Legenda badminton Indonesia Iie Sumirat menyebut Indonesia punya peluang bagus untuk merebut trofi Piala Thomas tahun ini.
Iie Sumirat menganggap Indonesia punya kekuatan tim yang terbilang sangat baik dan cukup mendalam, baik di nomor tunggal maupun ganda.
Lihat juga:Aguero Blokir 'Messi' dari Media Sosial |
Skuat Piala Thomas hampir pasti diisi Anthony Sinisuka Ginting yang menempati peringkat ke-6 dunia, Jonatan Christie (7), dan Shesar Hiren Rhustavito (18) di nomor tunggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di nomor ganda, nama-nama seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (peringkat pertama), Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (2), dan Fajar Alfian/Rian Ardianto (6) sudah dipastikan menjadi tumpuan.
"Kalau dilihat dari komposisi peringkat para pemain tunggal kita, sudah tidak diragukan lagi, mereka akan menjadi kunci permainan. Di ganda ada tiga pasang yang ada di posisi papan atas," ucap Iie saat ditemui CNNIndonesia.com di Bandung, Kamis (27/8).
![]() |
"Kalau saya prediksi, tunggal pertama harus ambil poin. Ganda pertama kemudian tunggal kedua lalu bakal menjadi kartu as yang menentukan hasil akhir," tuturnya menambahkan.
Namun, lanjut Iie, dalam pertandingan beregu ada faktor lain yang turut menentukan, yaitu mental bertanding.
"Dalam ajang Piala Thomas, pemain mendapat tekanan yang cukup besar. Tekanan itu pula yang sering kali membuat pemain tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaik."
"Lawan siapa pun, jangan memandang remeh musuh," tutur Iie.
Pada ajang Piala Thomas kali ini, Indonesia menjadi unggulan pertama di grup A. Anthony Ginting dan kolega berada satu tim bersama Malaysia, Belanda, dan Inggris.
Mengenai peta persaingan, pria yang berkontribusi memberi dua trofi Piala Thomas pada 1976 dan 1979 itu menilai Malaysia menjadi lawan terkuat. Namun ia percaya tim yang dibentuk PBSI bisa mengungguli negeri jiran.
"Kalau lawan Inggris dan Belanda harus menang. Yang jadi pertimbangan Malaysia sebagai kuda hitam. Tapi yang penting anak-anak harus siap tempur," ucap Iie.
Terakhir kali Indonesia mampu mengangkat Piala Thomas pada 2002. Ini merupakan gelar ke-13 bagi tim putra Indonesia. Sementara terakhir tampil di final pada empat tahun lalu dan harus puas menjadi runner up setelah dikalahkan Denmark 2-3.
Sementara itu, Iie Sumirat menilai tim Uber Indonesia harus bekerja keras. Tim Uber Indonesia berada di grup B bersama tim Korea Selatan yang cukup kuat, terutama di sektor ganda putri. Selain Korea, Indonesia tergabung dengan Malaysia dan Australia.
"Unggulannya Korea Selatan, jadi bagaimana kita bisa mengalahkan non unggulannya (Malaysia dan Australia) dulu. Setelah itu harus berjuang keras mengalahkan Korea," ujarnya.
Sedangkan Piala Uber terakhir dibawa ke Indonesia pada 1996 setelah mengalahkan China 4-1. Tim putri Indonesia terakhir kali merasakan partai puncak pada 12 tahun lalu dan menelan kekalahan 0-3 dari China di Jakarta.
BWF telah mengumumkan perhelatan Piala Thomas-Uber 2020. Turnamen beregu paling bergengsi itu kini dijadwalkan 3-11 Oktober.
Sebelumnya, turnamen yang akan dihelat di Aarhus, Denmark, itu dijadwalkan pada 16-24 Mei. Penundaan dilakukan karena pandemi Covid-19 diprediksi belum berakhir pada Agustus.
(hyg/ptr)