Mantan Wakil Presiden Barcelona, Jordi Mestre, menganggap Lionel Messi tak bisa pergi begitu saja hanya karena mengalami kekalahan telak dan telah menyatakan keinginan melalui burofax.
Pernyataan keinginan hengkang Messi yang dikirim melalui layanan Burofax, layanan jasa telekomunikasi di Spanyol yang memiliki kekuatan hukum.
Mestre, yang sudah menjadi petinggi Barcelona sejak 2010, menilai cara Messi menyudahi kontrak tidak tepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan begitu caranya. Semuanya harus duduk dan memaparkan pandangan. Jika Anda tahu memiliki batas pada 10 Juni, antisipasilah," kata Mestre menyebut tanggal yang disebut merupakan batas Messi mengaktivasi klausul pergi tanpa bayaran (free transfer).
"Yang bisa saya katakan adalah mereka menyadari kembali, duduk bersama dan menemukan solusi. Keberadaan pengacara dan Burofax membuat segalanya menjadi rumit. Jalan keluar itu harus sangat bermartabat dan layak diterima Leo. Pemain terbaik dalam sejarah tidak bisa pergi dengan burofax," sambungnya dikutip dari AS.
Mestre pun menyatakan hasil kekalahan telak dari Bayern Munchen di Liga Champions tidak bisa menjadi alasan Messi mengakhiri karier di klub yang telah membesarkan namanya.
"Yang saya tahu itu bukan karena hasil melawan Bayern. Leo sebagai wakil klub tak bisa meninggalkan klub karena sebuah hasil," katanya.
Mestre menganggap selalu ada ruang negosiasi dan Messi bisa meniru cara legenda-legenda Barcelona mengikuti cara senior-seniornya menyudahi karier di klub asal Catalunya itu.
"Kami pernah mempertahankan legenda-legenda di klub seperti Xavi, [Andres] Iniesta, atau [Carles] Puyol dan atas kontribusinya mereka memiliki hak menentukan kapan mereka meninggalkan klub atau akhir kontrak mereka," jelas Mestre.
Pihak Messi dan Barcelona akan berbicara mengenai perbedaan cara pandang atas kontrak yang menjadi masalah besar di tim jelang musim 2020/2021.
(nva/bac)