Alfred Riedl dan Kenangan Manis-Pahit di Piala AFF

CNN Indonesia
Selasa, 08 Sep 2020 18:53 WIB
Mendiang Alfred Riedl memiliki tempat yang spesial di sepak bola nasional setelah dua kali membawa Timnas Indonesia ke final Piala AFF.
Alfred Riedl tiga kali bersama Timnas Indonesia di Piala AFF. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, meninggal dunia pada Selasa (8/9). Bagi publik sepak bola Indonesia, kepergian Riedl menyisakan kenangan akan kebersamaan di ajang Piala AFF.

Riedl dan Timnas Indonesia awalnya berada di kubu yang berseberangan karena pelatih asal Austria itu lebih dulu melatih timnas Vietnam dan Laos.

Setelah tiga kali membesut skuad Golden Star (1998-2000, 2003-2004 dan 2005-2007) serta Laos pada 2009-2010, pelatih kelahiran Wina, 2 November 1949, itu kemudian menjalin kerja sama dengan PSSI menangani Timnas Indonesia pada 2009.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama skuad Garuda yang saat itu diperkuat pemain-pemain seperti Markus Horison, M Ridwan, Ahmad Bustomi, dan Christian Gonzales, Riedl membawa Timnas Indonesia ke partai puncak Piala AFF 2010.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Timnas Indonesia kalah dari Malaysia dengan skor agregat 3-5.

Pesepakbola Timnas Indonesia Manahati Lestusen (kiri) mendapat arahan pelatih Alfred Riedl (kedua kiri) pada uji coba lapangan Stadion Pakansari jelang laga melawan Thailand di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/12).  Latihan ringan dan uji lapangan dilakukan jelang laga putaran pertama Final AFF Suzuki Cup 2016 antara Indonesia melawan Thailand pada, Rabu (14/12) mendatang. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya/ama/16.Alfred Riedl menangani Timnas Indonesia di Piala AFF 2016. (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kebersamaan Riedl dan Timnas Indonesia berakhir seiring dualisme di tubuh PSSI pada 2011. Pelatih yang pernah menjadi striker ketika masih bermain itu lantas kembali ke Laos.

Pada 2012, Riedl dipercaya menjadi kepala pengembangan pemain muda di klub Belgia CS Vise yang ketika itu masih dimiliki pengusaha Indonesia.

Setelah dualisme PSSI berakhir, badan sepak bola tertinggi di Indonesia itu kemudian kembali mengontak Riedl untuk menangani Timnas Indonesia yang akan menghadapi Piala AFF 2014.

Harapan melaju ke final seperti 2010 tak terwujud. Tim Merah Putih Luluh lantak di fase grup. Setelah imbang dengan Vietnam, Timnas Indonesia dikalahkan Filipina 0-4. Itu merupakan kekalahan pertama yang diderita Garuda dari The Azkals.

Kemenangan 5-1 atas Laos pada laga terakhir tak menolong langkah Indonesia.

Banner Live Streaming MotoGP 2020

Pada 2015 Riedl sempat dipercaya menangani PSM Makassar, namun mantan pemain timnas Austria itu kemudian mundur karena masalah kesehatan tepatnya proses pemulihan pascatransplantasi organ ginjal.

Setahun berselang Riedl kembali ke Timnas Indonesia untuk berjuang kembali di Piala AFF.

Setelah kalah dari Thailand pada laga pertama, asa Boaz Solossa dan kawan-kawan menanjak setelah bermain imbang dengan Filipina. Tiket ke semifinal pun diraih setelah menang 2-1 atas Singapura.

Melewati Vietnam di semifinal, Indonesia tampil kembali di final. Sempat menang 2-1 atas Thailand pada leg pertama, Riedl dan anak asuhnya harus kembali menelan pil pahit setelah kalah 0-2 pada leg kedua dan secara agregat kalah 2-3.

Sebelum berkelana sebagai pelatih di Asia Tenggara, karier kepelatihan Riedl bermula di Austria serta Afrika. Timnas Austria, timnas Liechtenstein dan timnas Palestina merupakan rekam jejak Riedl di ajang internasional .

Sementara saat masih aktif bermain, Riedl lebih banyak membela klub-klub Austria serta Belgia bersama Antwerp dan Standard Liege serta pernah sekali bermain di Perancis bersama Metz.

(nva/har)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER