Manajemen PSS Sleman berencana menyurati PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menindaklanjuti kelanjutan kompetisi Liga 1 yang awalnya direncanakan pada 1 Oktober 2020, namun diputuskan ditunda.
Direktur Utama PSS Sleman, Marco Gracia Paulo mengatakan dalam surat itu pihaknya meminta PSSI dan PT LIB membuka diskusi dengan setiap klub peserta guna mencari solusi. PSS tak ingin jika nantinya kompetisi digelar November mendatang namun dihentikan di tengah jalan akibat pandemi virus corona.
"Kita harus berani bertanya pada diri sendiri dan menjawabnya. Bagaimana jika kompetisi jadi berjalan pada November 2020 mendatang, lalu tiba-tiba dihentikan pada Desember 2020 atau Januari 2021. Ini yang perlu didiskusikan dan kita wajib memiliki jawaban sebagai antisipasi atas terjadinya kemungkinan tersebut," kata Marco dalam keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ia meminta agar setiap pihak berpikir bijak memikirkan kelanjutan kompetisi. PSSI, lanjut Marco, jangan hanya memikirkan Piala Dunia U-20 saja tetapi mengesampingkan klub-klub peserta liga.
"Secara bisnis klub akan sangat terpukul dengan penundaan ini. Untuk mengumpulkan tim kembali membutuhkan usaha yang luar biasa, setelah itu harus melakukan negosiasi dengan pemain untuk penyesuaian nilai kontrak dan juga dengan sponsor. Sekarang kita kembali pada ketidakpastian keberlanjutan kompetisi," ujarnya.
Lebih lanjut, Marco menyatakan para pemain tetap melakukan latihan meskipun jadwal pertandingan ditunda.
"Para pemain tetap berlatih dan karyawan tetap bekerja seperti biasanya. Kami akan mencari jalan keluar terbaik untuk semua dalam situasi seperti ini," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan Liga 1 batal digelar sesuai jadwal semula yaitu 1 Oktober 2020. Iwan Bule, sapaan akrabnya, menerangkan bahwa pertimbangan kesehatan dan tidak keluarnya izin keramaian dari polisi menjadi sebab ditundanya kompetisi.
"PSSI memohon ditunda satu bulan, tentu mempertimbangkan situasi yang ada. Mulai November bisa selesai bulan Maret," ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Selasa (29/9).
(ryn/osc)