Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk membatalkan kelanjutan Liga 1 yang semula direncanakan pada 1 Oktober 2020. Sejumlah pemain pun bersuara menanggapi keputusan tersebut.
Pertimbangan kesehatan dan tidak keluarnya izin keramaian oleh polisi di tengah pandemi Covid-19 menjadi alasan kompetisi ditunda.
Keputusan tersebut mendapat respons dari sejumlah pihak, mulai dari manajemen klub hingga pelatih, tak terkecuali pemain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Liverpool Tersingkir, Klopp 'Marah' ke Leno |
Pemain Bali United, Dias Angga Putra misalnya yang mengaku kecewa terhadap penundaan liga. Pasalnya tim sudah mempersiapkan segala hal demi menyambut kelanjutan pertandingan.
"Kalau boleh jujur sebagai pemain yang berada di lapangan, saya merasa kecewa. Tim sudah mempersiapkan semuanya dengan baik melalui proses panjang dan kerja keras," kata Dias Angga melalui keterangan resmi, Jum'at (2/10).
Pemain senior asal Bandung ini menyayangkan keputusan penundaan kompetisi dikeluarkan berdekatan dengan jadwal liga yang sudah ditetapkan sebelumnya, yakni 1 Oktober kemarin.
"Sangat disayangkan saat beberapa hari sebelum kompetisi dimulai, kabar penundaan tersebut baru diputuskan. Saya tetap menghargai dan mengikuti demi kesehatan semua orang," ucapnya.
Dias Angga berharap kompetisi bisa segera dilanjutkan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Di samping itu, ia juga berharap keadaan dapat kembali normal agar memudahkan kegiatan masyarakat, termasuk pertandingan sepak bola.
"Semoga proses perizinan dan administrasi terkait penyelenggaraan kompetisi ini dapat berjalan lancar," tambahnya.
Lihat juga:Koeman Cemaskan Nasib Usai Pernyataan Messi |
Sementara itu, pemain Persib Bandung Supardi Nasir menuturkan pergeseran jadwal kompetisi ke waktu yang belum jelas membuat tim dan pemain kesulitan.
Meskipun begitu, ia meminta kepada rekan setimnya agar tidak menjadikan segala persiapan sia-sia. Pemain yang sudah siap dari sisi mental dan fisik, ujar dia, harus menjaga asa agar tetap baik setidaknya hingga akhir Oktober 2020 mendatang.
"Saya optimistis liga akan kembali bergulir, walau tidak tahu kapan pastinya. Optimisme dan motivasi harus tetap kami jaga," ujar Supardi.
"Kami tetap berlatih mandiri seminggu ini. Karena sayang kalau tidak menjaga kebugaran saat ini, setelah selama dua bulan lalu berlatih rutin. Jadi, kami harus tetap menjaga kebugaran sampai ada kepastian liga kapan berlanjut kembali," tuturnya.
(ryn/osc)