Liverpool hancur di hadapan Aston Villa dengan skor 2-7 dalam laga Liga Inggris. Adrian memang berbuat banyak 'dosa' dan kesalahan di laga ini, namun lini belakang Liverpool juga tak kalah buruknya.
Liverpool mendapat kabar cedera Alisson Becker sehari sebelum pertandingan dimulai. Adrian diserahi tugas sebagai penjaga gawang utama dan hal itu jadi awal kehancuran Liverpool.
Lihat juga:Ada Apa dengan Liverpool? |
Dibandingkan musim lalu, lini belakang Liverpool jelas terlihat rapuh di awal musim ini. Mereka bisa dibobol tiga gol oleh Leeds United di laga awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di laga lawan Chelsea dan Arsenal, Alisson punya peran besar sehingga Liverpool hanya kebobolan dari Alexandre Lacazette di dua laga itu.
Alisson menggagalkan penalti Jorginho dan kemudian juga dua kali menggagalkan peluang Lacazette dalam duel satu lawan satu.
![]() |
Hal itu berarti Liverpool bisa kebobolan lebih banyak dari empat gol andai Alisson tidak tampil gemilang di dua laga sebelumnya.
Pembuktian itu akhirnya tersaji di laga lawan Aston Villa. Alisson mendadak cedera bahu dan Liverpool menurunkan Adrian di laga ini.
Adrian tidak bisa membayar kepercayaan Jurgen Klopp dan langsung melakukan blunder. Upaya membangun serangan dari belakang berakhir buruk karena Adrian salah umpan dan berujung pada gol pertama Ollie Watkins.
Adrian juga tidak bisa berbuat banyak pada proses gol kedua Watkins dan gol John McGinn yang lebih dulu membentur pemain Liverpool dan berubah arah.
Lemahnya koordinasi lini belakang Liverpool juga turut memperbesar penglihatan Aston Villa terhadap kelemahan Adrian sebagai dewa pelindung di gawang Liverpool. Bek-bek Liverpool tidak menutup kelemahan Adrian sehingga kiper asal Spanyol itu lebih muda dieksploitasi.
Hattrick Watkins menunjukkan kepemimpinan Virgil van Dijk di lini belakang tidak berhasil di laga ini. Douglas Luiz lepas dari jebakan offside dan mengirim umpan matang ke Watkins.
Nestapa Adrian berlanjut karena ia tidak bisa membendung tembakan Ross Barkley yang tergolong aneh dan meluncur ke pojok gawang karena sempat berubah arah.
![]() |
Gol yang berawal dari tendangan berubah arah juga hadir di gol keenam Aston Villa. Grealish melepaskan tembakan, membentur Fabinho dan mengecoh Adrian.
Pada gol ketujuh, Grealish seolah menghukum Liverpool yang sudah tak punya banyak semangat untuk melanjutkan laga. Grealish meninggalkan Trent Alexander Arnold dan menaklukkan Adrian yang mudah dikalahkan dalam duel satu lawan satu.
Andai Alisson hadir, mungkin Liverpool tidak akan kalah dengan kebobolan tujuh gol. Alisson sudah terbukti mampu menghadirkan rasa aman ketika tim lawan mendapatkan peluang emas.
Namun terlepas dari hal tersebut, kelemahan lini belakang Liverpool tentu tidak sepenuhnya salah Adrian. Van Dijk dan kawan-kawan gagal menghadirkan tembok tangguh pada Adrian yang tak juga bisa tampil sebagai penyelamat.
![]() |
Trent Alexander Arnold di sisi kanan mudah ditembus, seperti halnya di laga pertama ketika Liverpool menghadapi Leeds United. Duet Joe Gomez dan Virgil van Dijk juga tidak bisa jadi duet yang kompak dan saling mengisi di awal musim ini.
Satu-satunya hal positif di balik kekalahan ini adalah Liverpool hanya tertinggal tiga poin dari Everton dalam perburuan titel Liga Inggris musim ini karena sebelumnya mereka selalu meraih poin sempurna.
Lihat juga:5 Catatan Buruk Liverpool Usai Kalah 2-7 |
Kekalahan telak ini memang memalukan tetapi tidak berarti peluang Liverpool juara langsung sirna. Namun tanpa perbaikan signifikan di koordinasi lini belakang, Liverpool bakal tertatih-tatih saat berlari mengejar mahkota juara Liga Inggris musim ini.
Terlebih, Alisson kemungkinan bakal absen dalam kurun waktu 4-6 pekan mendatang yang artinya lini belakang The Reds bakal kembali menghadapi ujian serius dari lawan-lawan yang mengerikan macam Everton di Liga Inggris dan Ajax Amsterdam di Liga Champions.
(har)