Marc Klok tidak lama lagi resmi menjadi warga negara Indonesia lewat jalur naturalisasi. Peluang untuk bermain di Timnas Indonesia pun terbuka lebar.
Namun, menarik dikupas seberapa elok kehadiran pemain asal Belanda itu di skuad Garuda. Mengingat banyaknya jumlah pemain naturalisasi yang saat ini jadi langganan Timnas.
Kualitas Klok tak perlu diragukan lagi. Ia adalah jenderal lapangan tengah yang piawai membuka ruang dan menyuplai lini depan dengan umpan-umpan matang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bisa jadi metronom, Klok juga punya insting gol berbahaya. Ia kerap muncul sebagai pemecah kebuntuan lewat sepakan terukur dari luar kotak penalti atau melalui tendangan bebas.
Lihat juga:Hubungan Messi dan Pique Retak di Barcelona |
Yang pasti Klok punya kemampuan di atas rata-rata pemain Indonesia. Terang saja begitu. Sejak kecil, Klok ditempat di klub-klub Eropa macam FC Utrecht (Belanda), Ross County (Skotlandia), Oldham Athletic (Inggris), dan Dundee FC (Skotlandia).
Berbekal pengalaman itu, Klok jadi satu di antara pemain asing yang menonjol di Liga 1. Padahal, Klok sebelumnya hanya berstatus pemain kelas dua atau bahkan ketiga di klub-klub Eropa itu.
Di Indonesia, Klok adalah pemain bintang. Popularitasnya menanjak sejak musim pertama membela PSM Makassar pada 2017 lalu. Persija Jakarta pun kepincut mendatangkannya pada 2020.
Aksi Klok di Persija belum benar-benar terlihat karena baru dua kali bermain di kompetisi Liga 1 2020 yang hingga saat ini tertunda karena pandemi virus corona.
![]() |
Di tengah ketidakpastian kelanjutan Liga 1, Klok mendapat kabar gembira setelah permohonan sebagai WNI disetujui pemerintah Indonesia.
Masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui Klok untuk benar-benar resmi memegang kartu tanda penduduk Indonesia. Namun, namanya santer dikaitkan dengan Timnas Indonesia.
Peluangnya untuk masuk daftar Timnas jelas terbuka lebar. Lebih-lebih Ketua PSSI Mochamad Iriawan sudah terang-terangan akan merekomendasikan Klok masuk Timnas yang dilatih Shin Tae Yong.
Iriawan bahkan mendampingi langsung proses naturalisasi Klok dalam rapat virtual pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia bersama Komisi III DPR, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkunham), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Ketiga lembaga negara itu sudah menyetujui permohonan naturalisasi Klok yang telah disampaikan sejak masih membela PSM pada 2019.
"Tentu ini hal yang positif bagi PSSI karena Klok bisa saja dipanggil memperkuat timnas Indonesia. Klok merupakan pemain hebat, dia sudah menunjukkan talentanya saat bermain di beberapa liga di Eropa, lalu PSM Makassar dan saat ini bermain di Persija Jakarta," kata Iriawan dalam keterangan pers di laman resmi.
Iriawan menambahkan, PSSI saat ini lebih selektif untuk menyetujui program naturalisasi.
"Kami tidak sembarangan mengajukan proses naturalisasi. Pemain yang benar-benar memiliki skill, teknik serta attitude yang mumpuni dan bisa menambah kekuatan timnas Indonesia yang akan diajukan proses naturalisasi oleh PSSI," terang Iriawan.
Pernyataan Iriawan semakin mempertegas peluang Klok masuk skuad Garuda. Pemain kelahiran Amsterdam itu sudah hampir pasti mendapat satu tempat di skuad Garuda.
Boleh dibilang, Klok hanya bisa gagal masuk Timnas jika tidak mendapat restu pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong. Sebab, dari jauh hari pelatih asal Korea Selatan itu meminta PSSI untuk tidak mengintervensi pilihannya.
Jika Shin Tae Yong setuju Klok gabung Timnas, maka ia bakal jadi pemain naturalisasi ke-35 di Indonesia. Gelandang Persija itu menyusul rekan setimnya di Persija, Otavio Dutra, yang lebih dulu sah jadi WNI sejak Maret 2020.
Pemain naturalisasi pertama di Indonesia adalah Cristian Gonzales. Pemain kelahiran Uruguay itu resmi berstatus WNI pada 3 November 2010.
Setelah Gonzales, naturalisasi di sepak bola mulai menjamur. Kim Kurniawan, Diego Michiels, Raphael Maitimo, Sergio van Dijk, dan Greg Nwokolo juga resmi jadi WNI.
Kemudian diikuti Stefano Lilipaly, Ilija Spasojevic, Beto Goncalves, Osas Saha, hingga Otavio Dutra.
Meski demikian, program naturalisasi belum memberi dampak positif. Indonesia tak pernah berhasil juara di berbagai kejuaraan bahkan di level Asia Tenggara (Piala AFF) sekalipun.
Hingga saat ini masih ada beberapa pemain naturalisasi yang jadi langganan Timnas Indonesia. Mereka adalah Ilija Spasojevic, Beto Goncalves, Greg Nwokolo, Otavio Dutra, dan Stefano Lilipaly.
Klok kemungkinan bakal jadi pemain blasteran keenam yang akan gabung Timnas Indonesia. Meski punya teknik mumpuni, tak elok rasanya melihat dominasi pemain naturalisasi di tim Merah Putih.
Naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia dalam satu dekade terakhir seolah jadi jalan pintas. Namun jalan pintas itu ternyata tidak juga membawa Timnas Indonesia mencapai tujuan yang diinginkan yaitu meraih gelar juara di tangan.
(sry)