Valentino Rossi menyalahkan Yamaha usai membuat blunder terbesar di ajang grand prix setelah gagal finis di MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, akhir pekan lalu.
The Doctor tidak meraih poin di MotoGP Prancis karena terjatuh di tikungan 2 pada lap pertama balapan tersebut.
Rapor buruk itu merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun bagi Rossi gagal finis di musim ini. Sebelum di MotoGP Prancis, pembalap 41 tahun itu juga tidak berhasil menyelesaikan balapan di MotoGP Emilia Romagna dan Catalunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga kali gagal finis secara beruntun menjadi blunder terburuk pembalap asal Italia itu di ajang grand prix. Rossi menyalahkan Yamaha atas hasil negatif tersebut.
Menurut Rossi, performa motor Yamaha M1 kurang bagus dalam kondisi yang 'setengah-setengah' seperti di MotoGP Prancis.
"Kami [Yamaha] sangat menderita dalam kondisi ini, mereka seperti setengah-setengah, dan M1 dalam kondisi ini sangat sulit dikendarai, karena kami kesulitan dengan grip belakang," kata Rossi dikutip dari Motorsportweek.
Fabio Quartararo menjadi pembalap dengan motor M1 yang finis di posisi tertinggi di MotoGP Prancis, yaitu di peringkat kesembilan, Maverick Vinales di urutan ke-10, sementara itu Franco Morbidelli di urutan ke-16.
"Jika [kondisi] basah seperti hari Jumat, kami bisa melaju kencang. Saya merasa nyaman dengan motornya dan bisa melaju kencang, tetapi dalam kondisi yang setengah-setengah ini motor kami menderita, dan tiga motor M1 lainnya mengalami balapan yang sulit," ucap Rossi.
Menurut pemberitaan tersebut, motor Yamaha M1 kerap bermasalah ketika keluar dari tikungan lambat sejak musim 2018. Persoalan itu sedikit teratasi dengan perbaikan elektronik pada musim ini. Akan tetapi, masalah pada MotoGP Prancis menandakan problem baru bagi Yamaha.
Live streaming MotoGP Aragon 2020, Minggu (18/10), bisa disaksikan melalui CNNIndonesia.com. Sementara siaran langsung balapan akan disiarkan Trans7.
(sry/jun)