Justin Gaethje menyatakan tekad keluar sebagai pemenang di UFC 254, 25 Oktober mendatang. Gaethje ingin merusak hari semua orang, termasuk sang lawan Khabib Nurmagomedov.
Gaethje jadi petarung yang tidak diunggulkan dalam duel perebutan sabuk kelas ringan UFC. Hal ini lantaran Gaethje akan menghadapi Khabib yang berstatus juara bertahan dan belum terkalahkan sepanjang kariernya.
Namun, Gaethje tidak merasa inferior dengan status non-unggulan tersebut. Petarung berusia 31 itu justru semakin termotivasi membuat kejutan dalam duel yang akan berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ingin merusak hari Khabib, Gaethje juga ingin merusak hari Presiden UFC Dana White hingga semua orang yang berada di sekitar petarung asal Rusia itu. Gaethje berambisi untuk mewujudkannya sekaligus merusak rencana pertarungan Khabib berikutnya yang dijadwalkan bersua Georges St-Pierre atau Conor McGregor pada April 2021.
"Saya di sini untuk merusak hari Ali [Abdelaziz], saya di sini untuk merusak hari Dana White, saya di sini untuk merusak hari Daniel Cormier, saya di sini untuk merusak hari Javier Mendes, saya di sini untuk merusak hari Khabib Nurmagomedov," ujar Gaethje seperti dilansir cbssports.
"Persetan dengan mereka. Mereka sudah punya rencana. Saya tidak tahu apa rencana mereka, tetapi mereka mengatakan sudah punya rencana ke depan dan saya berniat untuk mengacaukannya," ia melanjutkan.
Gaethje sendiri menyatakan laga melawan Khabib jadi duel yang bisa mengubah hidupnya. Oleh karena itu, Gaethje tidak ingin menyia-yiakan kesempatan yang datang.
"Ini adalah duel yang bisa mengubah kehidupan bagi saya. Apakah saya akan main-main?"
"Saya sudah benar-benar bersiap dan kalian bisa mempertaruhkan seluruh uang yang kami miliki bahwa saya tak akan tampil konyol," kata Gaethje.
(jal/jal/sry)