Takut Corona, Bagnaia Tak Pulang ke Italia Usai GP Aragon

CNN Indonesia
Senin, 19 Okt 2020 05:28 WIB
Pembalap Pramac Francesco Bagnaia memilih tetap di Aragon, Spanyol, karena takut terpapar virus corona.
Pecco Bagnaia tidak pulang ke Italia. (Dorna Sports)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pembalap Pramac Francesco Bagnaia memilih tetap di Aragon dan tidak pulang ke Italia usai MotoGP Aragon 2020 di Sirkuit Aragon, Minggu (18/10), karena takut virus corona.

Valentino Rossi yang dinyatakan positif Covid-19 dan pembalap Moto3 Tony Arbolino yang harus dikarantina karena satu pesawat dengan seseorang yang juga positif corona menjadi pengalaman buruk bagi Pecco Bagnaia.

Karena itu Bagnaia memilih tidak kembali ke Italia dan tetap di Spanyol guna melanjutkan seri berikutnya di MotoGP Teruel 2020 yang juga digelar di Sirkuit Aragon, 25 Oktober.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengingat keadaan akhir-akhir ini, saya sangat takut, saya pikir lebih tepat untuk tetap di sini," ujar Bagnaia dikutip dari GP One.

"Ini adalah situasi yang sangat sulit, saya sangat khawatir tentang bagaimana keadaan di rumah juga. Saya berharap mereka tidak menjadi lebih buruk secara drastis," ucap Bagnaia menambahkan.

Mantan anak didik Valentino Rossi di VR46 Academy itu mengaku mentalnya sangat terganggu dengan wabah Covid-19 ini. Karena situasi tersebut berimbas kepada persaingan di MotoGP 2020.

[Gambas:Video CNN]

Bagnaia sendiri sangat ingin pulang dahulu ke Italia, lalu kembali ke Spanyol jelang MotoGP Teruel. Akan tetapi, dalam kondisi pandemi virus corona seperti saat ini, menggunakan pesawat pribadi jadi solusi paling aman. Hanya saja, biayanya cukup besar.

"Saya tidak yakin akan pergi ke balapan berikutnya dengan pesawat pribadi, karena biayanya berlebihan. Itu adalah sesuatu yang tidak mampu kami bayar dalam situasi saat ini," kata Bagnaia.

Banner Live Streaming MotoGP 2020

Pembalap 23 tahun itu menuturkan, menggunakan pesawat komersil tidak lagi aman untuk pembalap di tengah pandemi virus corona. Kasus Tony Arbolino menjadi salah satu contohnya.

"Arbolino adalah situasi yang paling serius. Bahkan dia negatif, dan dipaksa menjalani karantina di sini di Aragon, hanya karena ketika di pesawat, seseorang yang duduk dua baris di belakangnya dinyatakan positif," tutur Bagnaia.

"Saya menyadari bahwa saya agak hipokondria [cemas yang berlebihan]. Saya selalu mencoba menghindari situasi ini dan ketika tidak dapat dihindari, itu membuat saya sedikit takut," ucap Bagnaia melanjutkan.

Live streaming MotoGP Teruel 2020, Minggu (25/10), bisa disaksikan melalui CNNIndonesia.com. Siaran langsung balapan akan disiarkan Trans7.

(sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER