Pelatih Justin Gaethje, Trevor Wittman, mengaku sempat mengira petarungnya akan menang atas Khabib Nurmagomedov di UFC 254 di Abu Dhabi, akhir pekan lalu.
Justin Gaethje tampil apik di ronde pertama dalam duel itu. Serangan kaki petarung 31 tahun tersebut nyaris membuat Khabib goyah.
Lihat juga:Pemerintah Rusia: Semua Terserah Khabib |
Bahkan, dua dari tiga juri memberikan kemenangan angka untuk Gaethje di ronde pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, pertahanan Gaethje longgar di ronde kedua. Khabib pun memanfaatkannya dengan melakukan kuncian triangle choke.
"Semuanya berjalan sesuai rencana. Justin memiliki tendangan rendah yang bagus di ronde pertama, mereka sangat efektif," ujar Wittman dikutip dari Championat.
"Tetapi, ini level tertinggi, jadi setiap kesalahan jadi mahal harganya. [Padahal] setelah babak pertama, saya pikir kami bisa memenangi pertarungan," kata Wittman menambahkan.
Wittmann menerima kekalahan yang diderita petarungnya tersebut. Sekaligus membuat Khabib menang untuk empat kalinya dalam perebutan sabuk juara kelas ringan.
"Ketika pertarungan berakhir, saya tidak merasakan apa-apa selain menghormati Khabib. Merupakan suatu kehormatan bertemu seseorang di levelnya," tutur Wittman.
Kemenangan atas Gaethje membuat rekor Khabib berlanjut menjadi 29 pertarungan tanpa terkalahkan. Khabib pun memutuskan pensiun usai duel tersebut.
Khabib memilih mundur dari MMA dan UFC karena menepati janji kepada ibunya, pertarungan melawan Gaethje adalah yang terakhir dalam karier The Eagle.
Duel UFC 254 juga jadi yang pertama bagi Khabib usai ditinggal ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov.
(sry/nva)