Iannone Soal Sanksi Empat Tahun: Ketidakadilan Terburuk

CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2020 01:46 WIB
Andrea Iannone merasa mendapatkan ketidakadilan seiring sanksi empat tahun yang didapatnya.
Andrea Iannone termasuk pembalap veteran di ajang MotoGP. (AFP PHOTO / Michal Cizek)
Jakarta, CNN Indonesia --

Andrea Iannone merasa mendapatkan ketidakadilan seiring sanksi empat tahun yang didapatnya setelah menjalani proses banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Upaya Iannone melakukan banding atas sanksi 18 bulan dari FIM akibat doping di MotoGP Malaysia 2019 malah berbuah pahit. Sanksi Iannone justru tambah berat karena ia kini mendapatkan larangan tampil selama empat tahun.

"Hari ini saya mendapatkan ketidakadilan terburuk yang bisa saya bayangkan. Mereka menghancurkan hati saya dan memisahkan saya dari cinta saya [balap motor]."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Vonis ini tidak masuk akal karena berdasarkan fakta yang tidak tepat," tutur Iannone dalam akun instagram miliknya.

Pebalap Suzuki Andrea Iannone akan start dari posisi ketiga setelah Marc Marquez mendapat hukuman penalti.Andrea Iannone pernah menunggangi Suzuki. (CNN Indonesia/Haryanto Tri Wibowo)

Iannone menyebut bahwa ia menghadapi kekuatan besar di balik hadirnya vonis ini. Namun ia masih punya harapan ada kejujuran dan keadilan dalam kasus ini.

Selain itu, Ianonne menyatakan bahwa ia tidak akan jadi sosok yang berubah hanya lantaran hukuman ini.

"Saat ini saya dalam kondisi menderita di level terparah yang bisa saya bayangkan. Siapapun yang coba menghancurkan hidup saya akan emngerti kekuatan yang saya miliki di hati saya."

"Kekuatan yang berasal dari rasa tak bersalah dan hati nurani yang bersih. Hukuman bisa mengubah kejadian namun tidak akan bisa mengubah seorang pria," ujar Iannone.

Banner Live Streaming MotoGP 2020

Iannone dinyatakan positif doping pada MotoGP Malaysia, 3 November 2019. Saat itu pembalap Italia itu menyatakan ia terkontaminasi drostanolone dari daging yang ia santap.

(ptr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER