ANALISIS

Antiklimaks Yamaha di MotoGP 2020

Surya Sumirat | CNN Indonesia
Sabtu, 21 Nov 2020 09:54 WIB
Yamaha yang sempat difavoritkan dan meraih 50 persen kemenangan di MotoGP 2020 meraih hasil antiklimaks dalam perebutan gelar juara dunia.
Yamaha gagal juara di musim ini. (Joe Klamar / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Yamaha mengalami antiklimaks di MotoGP 2020. Setelah menjadi kandidat kuat juara, Yamaha mendadak seperti pecundang di musim ini.

MotoGP musim ini tampak akan jadi milik Yamaha ketika Fabio Quartararo dari tim satelit Petronas dan Maverick Vinales sebagai pembalap pabrikan menang serta podium kedua di MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez.

Ditambah lagi Franco Morbidelli dari Petronas yang juga menggunakan motor Yamaha finis di urutan kelima. Meskipun Valentino Rossi gagal finis karena memiliki masalah elektronik pada motor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bendera Yamaha kian berkibar usai berjaya di balapan kedua di MotoGP Andalusia. Podium MotoGP Andalusia milik tim berlambang garpu tala itu.

Quartararo dan Vinales back to back finis pertama serta kedua, ditambah Valentino Rossi meraih podium ketiga.

Di klasemen konstruktor, Yamaha (50 poin) unggul nyaris dua kali lipat atas Ducati (26), dan jauh di atas Suzuki yang hanya 11 poin dalam dua balapan.

Usai MotoGP Andalusia nama Yamaha dan salah satu pembalap yang menggunakan motor dari pabrikan asal Iwata, Jepang, Fabio Quartararo langsung melambung jadi kandidat kuat juara musim ini.

Salah satu alasannya, performa Yamaha dengan para pembalapnya yang begitu optimal dalam dua balapan pertama.

[Gambas:Video CNN]

Kans Yamaha juara makin besar lagi setelah tahu Marc Marquez akan absen panjang di MotoGP 2020 karena harus menjalani operasi kedua setelah pelat hasil operasi pertama patah.

Akan tetapi, keuntungan tersebut tidak direspons cepat Yamaha dengan memperbaiki masalah elektronik dan sistem katup yang terjadi pada motor Rossi serta Morbidelli.

Rossi mengalami masalah elektronik di MotoGP Spanyol, sedangkan Morbidelli gagal finis di MotoGP Andalusia karena persoalan mesin (sistem katup).

Lebih parahnya lagi, masalah ini membuat Yamaha harus membuka segel mesin keempat mereka ketika musim baru menyelesaikan dua balapan dan masih menyisakan 12 seri lagi, dikutip dari Autosport. Bahkan, Vinales sudah menggunakan kelima jatah mesin di MotoGP 2020.

Italian rider Valentino Rossi of the Monster Energy Yamaha MotoGP after crashing during the MotoGP race of the French Motorcycle Grand Prix at the Le Mans racetrack, in Le Mans, France, Sunday, Oct. 11, 2020. (AP Photo/David Vincent)Valentino Rossi mengalami banyak masalah di musim ini. (AP/David Vincent)

Pembukaan segel itu yang akhirnya jadi pertanyaan dari anggota Motor Sport Manufacturer Association (MSMA). Karena untuk membuka segel mesin, Yamaha perlu persetujuan anggota MSMA.

Problem lain yang mengintai Yamaha adalah degradasi ban dan cengkeraman di lintasan. Hal itu terbukti di MotoGP Ceko, meskipun Franco Morbidelli bisa podium kedua.

Pada seri ketiga tersebut Vinales finis ke-14 walau start dari grid kelima. Sedangkan Quartararo yang start kedua melorot ke posisi ketujuh karena tidak memiliki kecepatan yang sama dengan balapan sebelumnya.

Keterpurukan Yamaha berlanjut di MotoGP Austria. Tidak ada pembalap mereka yang podium pada seri keempat ini, yang terbaik hanya Rossi finis kelima.

Vinales yang meraih pole position finis ke-10, Quartararo yang start dari tempat ketiga finis kedelapan, sedangkan Morbidelli kecelakaan.

MotoGP Styria jadi salah satu sinyal bahwa Yamaha masih bermasalah di MotoGP 2020. Pada balapan tersebut Vinales gagal finis setelah kecelakaan karena masalah rem, Morbidelli finis ke-15, sedangkan Quartararo finis ke-13. Hanya Rossi dengan posisi terbaik di peringkat kesembilan.

Banner Live Streaming MotoGP 2020

Hanya saja, masalah-masalah tersebut masih tertutupi dengan kegemilangan para pembalap mereka. Dalam tiga seri berikutnya, pembalap dengan motor Yamaha jadi pemenang seri.

Morbidelli menang di MotoGP San Marino, Vinales menang di MotoGP Emilia Romagna, dan Quartararo kembali menang di MotoGP Catalunya.

Sampai dengan di Catalunya, Quartararo masih di puncak klasemen, walaupun sempat disalip Andrea Dovizioso. Di kelas kontruktor Yamaha unggul 37 poin atas Ducati, dan Petronas masih di atas Suzuki.

Tanda-tanda keterpurukan Yamaha terlihat di MotoGP Aragon. Valentino Rossi gagal tampil karena dinyatakan positif virus corona.

Situasi buruk tersebut berlanjut dengan tidak ada pembalap dengan motor Yamaha yang naik podium. Itu kedua kalinya secara beruntun bagi Yamaha setelah MotoGP Prancis.

Klasemen pembalap MotoGP 2020 berubah, Joan Mir menyalip Quartararo. Posisi konstruktor masih aman, Yamaha unggul 23 poin atas Ducati. Tetapi di level tim, Suzuki Ecstar unggul 4 poin atas Petronas.

Yamaha Ambruk di MotoGP Eropa

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER