Kejatuhan Yamaha di musim ini datang jelang MotoGP Eropa 2020 di Sirkuit Ricardo Tormo. Sebelum balapan, Yamaha di level konstruktor mendapat sanksi pengurangan 50 poin karena melanggar regulasi mesin yang terjadi di MotoGP Spanyol serta Andalusia.
Dua tim Yamaha, Monster Energy dan Petronas juga dikurangi 20 serta 37 poin. Sementara itu, Vinales yang menggunakan mesin keenam dihukum start dari pit lane.
Usai balapan MotoGP Eropa Yamaha benar-benar hancur lebur, meskipun Morbidelli bisa podium kedua. Pada balapan itu juga peluang Yamaha juara bakal tertutup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joan Mir mengungguli Quartararo 37 poin, Suzuki di puncak klasemen konstruktor dan Ecstar unggul 82 poin atas Petronas.
Di MotoGP Eropa juga Quartararo tidak bisa bersaing untuk memenangi balapan karena masalah yang sama sejak awal musim. Ditambah lagi pembalap asal Prancis itu kecelakaan, meski bisa melanjutkan balapan dan finis ke-14.
Sampai akhirnya, Joan Mir finis ketujuh di MotoGP Valencia dan mengunci gelar juara musim ini. Sedangkan Quartararo kecelakaan dan gagal meraih poin di Valencia. Pada saat itu juga Yamaha kehilangan segalanya dari yang ditargetkan sejak awal musim.
Di musim ini Yamaha tidak saja bermasalah dengan mesin dan perangkat lainnya, tapi tidak menjadi tim yang solid.
Hal itu terlihat dari ribu-ribut Rossi dengan mekanik Yamaha pada awal musim. Jelang MotoGP Andalusia, The Doctor menginginkan perubahan setelan pada motor, namun ditolak mekanik Yamaha berdasarkan data-data yang mereka miliki.
Keributan itu menggambarkan internal Yamaha yang belum solid. Meski pada akhirnya permintaan Rossi dikabulkan dan pembalap 41 tahun itu meraih podium ketiga di MotoGP Andalusia.
Situasi berbeda terjadi pada Suzuki yang lebih solid di musim ini. Salah satu faktornya, Suzuki tidak punya tim satelit, sehingga mereka bisa fokus pada satu tim dan dua pembalapnya. Dengan begitu, tim asal Hamamatsu Jepang tersebut tidak memiliki banyak masalah pada motor di musim ini.
Dengan tidak memiliki masalah pada motor, Joan Mir dan Alex Rins bisa nyaman dan konsentrasi penuh saat balapan. Kekurangan tidak memiliki tim satelit yang bisa menambah poin di level konstruktor bisa ditutupi dengan performa apik kedua pembalap mereka.
Sementara itu, di tim pabrikan lain yang memiliki tim satelit seperti Yamaha dan Ducati, mereka harus membagi konsentrasi untuk tim pabrikan dan satelit. Fokus itu akan makin terkuras jika performa tim satelit mereka lebih bagus ketimbang pabrikan.
Yamaha mengalami hal itu. Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo mempunyai penampilan lebih bagus ketimbang Rossi dan Vinales.
Jelang MotoGP Portugal 2020 yang akan jadi seri penutup musim ini, Yamaha tidak memiliki pilihan selain meraih hasil terbaik.
Sekalipun para pembalapnya menang di balapan pemungkas itu, mereka tidak akan juara. Begitu juga dengan level konstruktor yang saat ini jadi perebutan antara Suzuki dan Ducati.
Di tingkat tim-tim balap, Suzuki Ecstar kukuh di puncak klasemen dan tidak akan tergeser oleh Petronas yang kini menempati posisi kedua.
Dengan begitu, antiklimaks untuk Yamaha di MotoGP 2020 tetap berlaku. Dari jagoan yang digadang-gadang juara, Yamaha menurun jadi konstruktor kalahan.
Live streaming MotoGP Portugal 2020, Minggu (22/11), bisa disaksikan di CNNIndonesia.com, sementara siaran langsung balapan dapat ditonton di Trans7.
(har)